Karena itu, Latief berharap saat merancang dan membangun jalan pemerintah bisa memikirkan aksesnya bagi kendaraan darurat agar bisa masuk, sehingga saat terjadi kebakaran unit Damkar bisa sampai ke lokasi.
Dia mencontohkan tahun sebelumnya, di mana beberapa jalan diportal yang menghambat mobilitas armada Damkar.
“Kasus kebakaran tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sebab selain cuaca ekstrem juga kemarau panjang. Sedangkan masalah yang dihadapi di lapangan yakni terkendala air dan jalan, sempat mau memadamkan karena jalannya terlalu kecil mobil damkar tidak bias masuk,” jelas Latief.
Baca Juga:Geledah Kamar Napi, Petugas dan BNN Tak Temukan NarkobaDana Hibah Pilkada Kendal 2024 Digelontor Rp 71 Miliar, Akhir November Mulai Dicairkan
Terkait kondisi kemarau panjang dan kekeringan yang masih mengancam, Latief juga meminta masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati. Dia mengingatkan warga untuk tidak sembarangkan melakukan aktivitas bakar-bakar sampah di siang hari. “Kalaupun bakar sampah, tolong ditunggu sampai apinya mati. Sebab dikhawatirkan api akan terhempas angin, sehingga menjalar ke tempat lain yang kering,” pungkasnya. (sef)