BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang memastikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat relatif stabil atau mulai berangsur turun dari sebelumnya. Seperti komoditas beras, cabai, dan lain sebagainya.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Batang, Subiyanto, saat ditemui Senin (13/11/2023).
“Ya meski harga beras dipasaran saat ini masih belum sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah, namun sudah menunjukkan adanya penurunan harga, yakni antara Rp12 – Rp13 per kilogramnya,” katanya.
Baca Juga:Bawaslu Dapat Hibah Rp8,3MDPRD – Bupati Setujui Raperda Cadangan Pangan dan Pencegahan Perumahan Kumuh
Sebelumnya, kata dia, harga beras kualitas medium di pasaran mencapai Rp14 ribu per kilogramnya. Namun, dengan adanya upaya dari pemerintah melalui operasi pasar, harga beras medium di Batang berangsur turun.
“Ya, adanya kegiatan rutin operasi pasar berdampak pada penurunan harga beras yang saat ini dikisaran angka Rp12 – Rp13 per kilogramnya. Jadi operasi pasar cukup efektif menurunkan harga beras,” tegasnya.
Adapun disampaikan Subiyanto, operasi pasar sudah menyasar 8 kecamatan di Kabupaten Batang. Pihaknya menargetkan kegiatan operasi pasar bisa menyasar 15 kecamatan di Kabupaten Batang. Sehingga stabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat bisa pulih seperti semula.
“Adapun untuk komoditi lain, seperti cabai rawit merah saat ini juga menunjukkan adanya penurunan harga, dari sebelumnya 80 ribu perkilogram, kini berangsur turun menjadi Rp73 ribu per kilogramnya,” katanya.
Namun disampaikan juga oleh Subiyanto, untuk komditi ayam ras, masih mengalami kenaikan di angka Rp27 ribu per kilogram, dari harga sebelumnya Rp 25 ribu per kilogramnya. Namun kenaikan ini wajar, karena dana BLT PKH dari pemerintah turun. Sehingga daya beli masyarakat meningkat, dan harga sejumlah komoditi akhirnya ikut naik,” terangnya.
Ditambahkan Subiyanto, diperkirakan akan terjadi kenaikan harga kembali pada pergantian musim kemarau ke musim penghujan nanti.
“Ya, biasanya dengan adanya pergantian musim dari kemarau ke penghujan ada lonjakan harga sedikit di awal. Namun akan normal kembali setelah satu bulan berjalan. Karena di musim hujan ini produktifitasnya akan turun,” tandas Subiyanto. (fel)