KOTA – Deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) menjadi momentum meningkatkan mutu dan kualitas Sekolah. Dimulai dari menciptakan Sekolah yang aman dan nyaman, lingkungan yang bersih hingga kontribusi lainnya dalam pembangunan. Hal tersebut juga menjadi komitmen bagi SMPN 8 Pekalongan yang sudah mendeklarasikan diri menjadi sekolah ramah anak.
Disampaikan Kepala SMPN 8 Pekalongan Sugono bahwa SMPN 8 Pekalongan telah melakukan langkah nyata terkait dengan isu-isu yang berkembang terutama di 3 Kementerian ini.
“Kami mengucapkan terima kasih atas support yang positif, yang mendukung kami sebagai pioneer untuk pencetusan gerakan sekolah yang nyaman dan menyenangkan,” ungkap Sugono.
Baca Juga:Ritel Modern Transmart Hadir Jual SembakoCegah Stunting Sejak Remaja, PDNA Kendal Edukasi Ratusan Pelajar Lewat Program Pashmina
Selain itu SMPN 8 Pekalongan memiliki komitmen besar terkait dengan isu yang berkembang. Meski tidak mudah namun sekolah sudah memberikan wadah-wadah bagi siswa untuk memberdayakan potensi yang mereka miliki seperti OSIS, MPK, dewan penggalang, UKS, Jumbara, kader adiwiyata dan yang baru dikukuhkan ini adalah kader perubahan.
“Alhamdulillah anak-anak kami jangan sampai berhenti di sini, kami ingin kemudian anak-anak bisa tumbuh berkembang sesuai dengan bakat dan minat yang dipunyai tanpa ada perasaan diskriminasi apalagi merasa tidak berkembang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim mengungkapkan ras bangga serta apresiasinya atas terselenggaranya deklarasi SRA SMPN 8 Pekalongan serta pengukuhan kader perubahan siswa-siswi SMPN 8 Pakalongan.
“Kami berharap, bahwa dengan adanya deklarasi SRA ini bisa menjadi semangat bagi guru dan siswa SMPN 8 Pakalongan untuk senantiasa menciptakan lingkungan yang aman, nyaman untuk belajar,” jelas Hakim.
Ditambahkan oleh salah satu perwakilan kader perubahan yaitu Siti Aisyah siswa kelas 8 yang mengaku bangga dan bahagia bisa menjalani peran sebagai kader anti perundungan atau kader perubahan di SMPN 8 Pekalongan. Ia bertekad akan memanfaatkan momentum untuk mengubah dirinya menjadi baik serta merubah lingkungan lebih baik.
“Karena konsepnya kalau kita tidak bisa merubah diri sendiri, maka kita juga akan kesulitan untuk merubah orang lain. Oleh karenanya yuk berubah lebih baik dan kita ajak teman kita jug menjadi lebih baik,” pungkasnya.(mal)