STMIK Widya Pratama Pekalongan Mewisuda 98 Mahasiswa, Sekda Pekalongan Ajak Tingkatkan Kualitas Diri

STMIK Widya Pratama Pekalongan
Ketua STMIK Widya Pratama Pekalongan Sattriedi Wahyu Binabar MKom berfoto bersama dengan wisudawan yang berprestasi. (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

Wisudawan terbaik adalah mereka yang tepat waktu studi dan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di prodinya. Tiga wisudawan dengan karya terbaik juga mendapatkan penghargaan serupa.

Lebih lanjut Sattriedi menjelaskan, berdasarkan data Unit Student Career Center (SCC) STMIK Widya Pratama, dari 98 wisudawan, 16 wisudawan saat ini sudah bekerja. Sedangkan 82 wisudawan lainnya belum bekerja.

“Hal Ini akan menjadi perhatian dan kerja keras SCC dalam rangka mewujudkan target dari sasaran mutu kami. Yakni dalam enam bulan setelah diwisuda, minimal 65 persen wisudawan sudah harus bekerja. Sehingga masih ada kekurangan minimal 41,92 persen yang harus diupayakan dalam enam bulan sudah harus bekerja,” paparnya.

Baca Juga:KORPRI Kota Pekalongan Kirimkan Kontingen ASN Berprestasi dalam Ajang KORPRI Jateng 2023Dalam Dinkominfo Go to School, Ajang Kenalkan Kanal Aduan Pemkot ke Pelajar

Terkait hal itu, STMIK Widya Pratama Pekalongan akan membantu alumni untuk memperoleh pekerjaan. Di antaranya dengan menggelar Webinar bertema “Kiat Jitu Membuat CV yang Membuat HRD Jatuh Cinta” untuk membekali wisudawan. Kemudian menggelar job fair atau bursa kerja pada Kamis (23/11) dan Jumat (24/11) mendatang.

“Kami juga bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan untuk menginformasikan lowongan pekerjaan secara rutin melalui web bursakerja.stmik-wp.ac.id, kemudian berjejaring dengan alumni yang telah bekerja untuk memberikan informasi lowongan pekerjaan,” sambungnya.

Mewakili wisudawan, Gito Suswanto mengajak alumni STMIK Widya Pratama Pekalongan untuk menjadi lulusan yang mampu bersaing secara sehat dengan bermental tangguh dan pantang menyerah dan dapat diandalkan dalam setiap situasi untuk meraih kesuksesan.

“Asal usul kita dari lulusan universitas apa, tidak menentukan takdir kita di dunia kerja. Tetapi diri kita sendiri yang memberikan kualitas terhadap apa yang kita kerjakan,” bebernya.

Kemudian Gito Suswanto mengutip perkataan daro tokoh inspiratif bangsa yakni Buya Hama ‘jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh.’ Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Dan jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.’

0 Komentar