KEDUNGWUNI – Dua sekolah tawuran usai final Smandung Cup 2023. Tawuran melibatkan pelajar dari SMAN 1 Batang dan siswa SMAN 3 Pekalongan, Senin (20/11/2023). Namun peristiwa tawuran tersebut dapat dihentikan Polsek Kedungwuni dan berakhir damai.
Kapolsek Kedungwuni AKP Giyarto, kemarin, menyampaikan bahwa kedua belah pihak bersepakat damai setelah dimediasi oleh Polsek Kedungwuni, Selasa, (21/11/2023). Pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan berkoordinasi terhadap pihak sekolah serta orang tua korban, dimana selanjutnya dilaksanakan mediasi antara pihak-pihak terkait tersebut.
“Jadi kita sudah lakukan mediasi, dan mereka sepakat untuk permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan, yang kemudian dibuatkan surat kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang terkait,” katanya.
Baca Juga:Kalau Politik Memang Kotor, Yuk BenahiDibekali Ilmu Kemampuan Teritorial
Dijelaskan AKP Giyarto, awalnya ketiga korban yakni AKFZ (18), NPN (15) dan RA (14) yang merupakan siswa SMAN 3 Pekalongan bersama teman-teman lainnya menonton final Smandung Cup 2023 antara SMAN 3 Pekalongan dan SMAN 1 Batang. Pertandingan dimenangkan oleh SMAN 3 Pekalongan.
Karena tidak terima dengan kekalahan yang dialami, selanjutnya pelajar SMAN 1 Batang menghadang SMAN 3 Pekalongan di depan pintu gerbang SMAN 1 Kedungwuni. Namun dari pihak Kepolisian berhasil mencegahnya. Namun saat pelajar SMAN 3 Pekalongan pergi meninggalkan SMAN 1 Kedungwuni, mereka dibuntuti oleh siswa SMAN 1 Batang.
Ketika berada di Jalan Raya Pekajangan, tepatnya di depan RSIA Muhammadiyah Pekajangan, ada siswa SMAN 1 Batang yang bertanya kepada pelajar SMAN 3 Pekalongan yang sedang mengendarai sepeda motor.
“Jadi siswa SMAN 1 Batang ini bertanya kepada korban “kuwe bocah SMA 3 po” (kamu anak SMA 3 ya?” kemudian oleh korban dijawab iya, selanjutnya korban langsung ditendang oleh siswa-siswa SMAN 1 Batang,” jelas Kapolsek Kedungwuni.
Akibatnya, sepeda motor yang dikendarai oleh korban terjatuh dan kemudian terjadi keributan. Selanjutnya korban yang berinisial AKFZ dilarikan ke RSI Muhammadiyah Pekajangan.
Sementara kedua korban lainnya bersama rekan-rekan siswa SMAN 3 Pekalongan yang lain pergi ke rumah Rizka di Pekajangan Gang 15 untuk beristirahat dan mengobati luka yang dialami kedua korban.
Kejadian itu pun segera dilaporkan ke pihak Kepolisian. Polsek Kedungwuni yang mendapat laporan pun bergerak cepat dan segera melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. Selanjutnya berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua korban. Dan dari hasil mediasi yang dilakukan Polsek Kedungwuni, kedua belah pihak bersepakat damai. (had)