KAJEN – Sekitar 20 guru honorer di Kabupaten Pekalongan yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Prioritas 3 Tidak Penempatan (FGHP3TP) ingin diprioritaskan lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun 2023 ini.
Mereka berharap masa pengabdian sebagai guru honorer yang lama dan usia yang tak lagi muda menjadi bahan pertimbangan untuk memprioritaskan guru honorer ini lolos P3K. Sebab, jika ditarungkan dengan guru yang baru ngabdi, peluang mereka untuk lolos akan tipis.
Untuk memperjuangkan nasibnya, FGHP3TP Kabupaten Pekalongan menggelar audiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Pekalongan, Kamis (23/11/2023). Audiensi dipimpin langsung Ketua Komisi IV Abdul Munir dengan dihadiri anggota Komisi IV lainnya, Kepala BKPSDM Wiryo Santoso dan perwakilan Dindik Kabupaten Pekalongan di Ruang Komisi IV DPRD Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga:Dukung Pendidikan Anak, SMPN 6 Batang Libatkan Peran OrtuSMPN 8 Pekalongan Kukuhkan Puluhan Kader Perubahan
Ketua FGHP3TP Hasyim Ashari, menyampaikan terima kasih aspirasi mereka telah diterima Komisi IV DPRD Kabupaten Pekalongan. Bahkan, Komisi IV berencana akan memperjuangkan nasib mereka ke kementerian terkait di Jakarta.
“Alhamdulillah aspirasi dari temen-temen sudah diterima oleh DPRD. Rencana tanggal 3 mau ke Jakarta untuk memperjuangkan 20 orang yang kemarin tanpa penempatan. Semoga bisa diterima P3K tahun ini,” kata dia.
Disebutkan, guru honorer tersebut ada yang sudah mengabdi 8 tahun, 9 tahun, bahkan ada yang sudah ngabdi 12 tahun. Mereka kalah bersaing dengan pengabdian baru yang usianya masih muda. Sebab di formasi khusus tak ada passing grade, namun perangkingan dari hasil nilai tes.
“Seharusnya yang 20 guru kemarin tidak loloss untuk tahun sekarang diprioritaskan atau yang tadinya prioritas tiga menjadi prioritas dua. Yang baru ngabdi bisa ikut P3K, jadi kan kita dirugikan. Kasihan yang pengabdian lama, kalah dengan yang baru,” ucap dia.
Disinggung berapa honor mereka, ia menyebut honor yang diterima tergantung kebijakan masing-masing sekolah. Ia yang merupakan guru honorer dengan pengabdian lama saja honornya di kisaran Rp 650 ribu. “Honor itu kebijakan masing-masing, ada 600, 650, saya pengabdian lama saja segitu. Rata-rata kami sudah berkeluarga. Anak dua lah,” ungkap dia yang mengabdi di SDN 03 Gebangkerep.