KENDAL – Dengan pelatihan yang telah diikutinya, para guru penggerak diminta untuk selalu siap mengambil tugas sebagai pemimpin di sekolahnya. Hal ini juga sekaligus untuk menjawab adanya kekosongan kepala sekolah di total 160 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kendal.
Pesan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, saat kegiatan Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-8, Minggu (3/12/2023) bertempat di SMK Negeri 2 Kendal.
Menurut Ferinando, para guru penggerak harus siap menjadi pemimpin, karena sudah dilatih sebagai pemimpin di satuan pembelajaran. Terlebih, saat ini ada sekitar 160 kekosongan Kepala Sekolah SD, sementara yang memenuhi syarat untuk diangkat menjadi kepala sekolah hanya sekitar 70 orang.
Baca Juga:Termasuk MAN Batang, Pemkab Hibahkan 3 Bidang Tanah ke Kemenag BatangPemkot Pekalongan Komitmen Wujudkan Pemerintahan Bebas Korupsi
“Para Guru Penggerak ibu harus siap menjadi pemimpin, karena ada guru penggerak yang sudah kita ikutkan assesmen untuk menjadi kepala sekolah, tetapi yang bersangkutan menyampaikan tidak bisa,” ungkap Ferinando.
Dia juga meminta para guru penggerak agar tak pernah berhenti belajar dan meningkatkan kompetensi untuk menjadi pemimpin di satuan pendidikan. Harapannya, saat menjadi kepala sekolah nanti mampu menggerakkan seluruh komponen yang ada untuk menciptakan pelajar Pancasilais.
“Para guru penggerak harus mempersiapkan diri, terus belajar tentang teori kepemimpinan untuk menggerakkan SDM yang ada di sekolahannya masing-masing, sehingga dalat menciptakan profil pelajar Pancasila,” tutur Kepala Disdikbud Kendal.
Acara juga dihadiri oleh Perwakilan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah Toni Setiawan, dan diikuti oleh para guru penggerak angkatan 8 yang berjumlah 28 orang, terdiri dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK.
Dijelaskan Toni Setiawan, para guru penggerak telah mengikuti pembelajaran selama enam bulan, dan diharapkan ilmu yang didapatkan bisa ditularkan kepada guru lainnya.
“Ilmu yang sudah didapatkan oleh para guru penggerak nantinya harus disebarkan kepada para guru lainnya, sehingga manfaatnya juga bisa dirasakan oleh para guru sekolahannya masing-masing,” ujar Toni Setiawan.
Dalam hal ini, Toni juga berharap agar Disdikbud Kendal bisa lebih mendayagunakan guru penggerak dengan membentuk dan mengaktifkan komunitas guru penggerak di Kabupaten Kendal.