KAJEN – Hingga kemarin, proyek Alun-Alun Kajen belum selesai juga. Progres revitalisasi Alun-Alun Kajen mengalami deviasi atau keterlambatan 3,8 persen dari waktu yang telah ditentukan. Padahal sesuai kontrak batas waktu sampai 27 November 2023.
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Tata Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Taru Kabupaten Pekalongan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Abdul Ghony, saat memantau lokasi proyek, kemarin.
Dikatakan, proses revitalisasi masih terus berjalan pada poin akhir yaitu sumur bor. Untuk pekerjaan terkendala sistem pengeborannya yang terhalang batu dan sempat mengalami longsor sehingga memperpanjang waktu proses pengeboran. Sumur bor sendiri nantinya akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan air bersih dan menyiram tanaman di Alun-Alun Kajen.
Baca Juga:Jalan Sehat Bersama, Dandim Pekalongan Tekankan Netralitas TNI pada Pemilu 2024DPRD Kabupaten Pekalongan Ajukan Dua Raperda Inisiatif
“Jadi progres per tanggal 6 Desember 2023 baru 96,188 persen, kurang 3,812 persen cuman sumur bor. Jadi kemarin sudah dimasukkan (pipa) tapi longsor. Ternyata bebatuan di Kajen itu luar biasa. Sampai kedalaman seratus meter itu masih ada batu,” terangnya.
Dikatakan, dalam proses pengeboran di Alun-Alun Kajen sendiri untuk sumber airnya cukup bagus, namun karena banyak bebatuan yang menghalangi mata bor berakibat memperlambat pengerjaan. Ditambah lagi saat dimasukkan pipa 6 inch, tanah yang di dalam mengalami longsor sehingga harus mengulang pengeborannya.
“Memang sumur bor tidak bisa diprediksi karena di dalam tanah ya. Kita juga gak nyangka ternyata batunya sampai ke dalam dan ada longsorannya segala. Kita masih mengebor lagi ini. Mudah-mudahan hari ini bisa masuk (pipa),”ungkap Ghony.
Dijelaskan revitalisasi Alun-Alun Kajen menitik berartkan pada pembangunan taman, play ground dan lapangan futsal. Kemudian untuk sementara setelah progres 100 persen, Alun-Alun Kajen sementara waktu akan ditutup untuk umum sampai dengan Februari 2024.
“Kita tutup dulu untuk mempersiapkan taman biar tumbuh sempurna, namun tetap kita beri pintu maduk. Karena kalau belum apa-apa dibuka semua malah nanti rusak. Selain itu banyak properti yang harganya mahal sehingga butuh perhatian khusus,”katanya.(yon)