BATANG – Bawaslu Kabupaten Batang telah memberikan imbauan kepada Disdikbud Batang dan Kantor Kemenag Batang, untuk menertibkan spanduk yang memuat gambar Ketua PGRI Jateng, yang juga Calon Anggota DPD RI dari Jateng, di sekolah dan madrasah.
Imbauan ini pun turut mendapatkan atensi dari Ketua PGRI Kabupaten Batang, M Arief Rohman. Pihaknya menegaskan sudah menertibkan spanduk tersebut.
“Kemarin memang karena foto itu dipasang oleh teman teman guru di wilayah masing masing, untuk HUT PGRI ke-78. Dan itu memang dipasang sebelum memasuki masa kampanye. Sudah kami instruksikan teman-teman untuk meneruskan semuanya. Insyaallah hari ini sudah tidak ada,” ujar Arief saat diwawancarai awak media, Selasa Malam (5/12/2023).
Baca Juga:Rumah Terapi Disabilitas Kabupaten Pekalongan DilaunchingAngkat Ribuan Guru Honorer di Batang jadi PPPK, Lani Dwi Rejeki Dianugerahi PGRI Award
Pihaknya juga menegaskan jika anggota PGRI Kabupaten Batang akan bersikap netral dalam Pemilu. Hal ini sebagai kontribusi PGRI dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024 yang aman dan tertib.
“Terima kasih kepada Bawaslu Batang atas imbauannya. Hari ini kami sudah berkoordinasi untuk bersama-sama berkomitmen menjaga Pemilu agar aman tertib dan kami pastikan seluruh anggota PGRI netral dalam Pemilu,” tegas Arief.
Sebelumnya, Bawaslu Batang menemukan spanduk HUT PGRI ke-78 yang terpasang di beberapa TK, SD, MI, SMP, MTs dengan foto dari Ketua PGRI Jateng. Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Batang, Luthfi Dwi Yoga berharap spanduk ini untuk diturunkan. Lantaran adanya larangan kampanye di tempat pendidikan.
Oleh karenanya, Bawaslu Batang turut memberikan imbauan kepada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Batang dan Kementerian Agama Kantor Kabupaten Batang yang menaungi lembaga pendidikan tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs.
“Saya harapkan lembaga pendidikan tersebut benar-benar terbebas dari segala bentuk aktivitas kampanye Pemilu ataupun terbebas dari segala bentuk intervensi politik. Dengan demikian, maka salah satu tujuan dari pendidikan nasional yaitu menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang demokratis, dapat terwujud,” pungkas Luthfi. (nov)