KENDAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal menargetkan visi Kendal Liveable bisa dicapai di tahun 2025 mendatang. Visi tersebut tertuang dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025 – 2045 Kabupaten Kendal.
Kamis (7/12/2023) kemarin, Rancangan RPJPD ini dikonsultasikan ke publik di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal. Forum konsultasi publik ini dihadiri para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Kendal, serta jajaran pimpinan DPRD Kabupaten Kendal.
Diketahui, dokumen RPJPD ini bernilai penting dan strategis karena menjadi panduan untuk pembangunan Kendal dalam jangka panjang, yakni 2025-2045 atau 20 tahun ke depan. Meski bersifat fleksibel dalam tahapan implementasinya, namun dokumen ini menjadi komitmen kebijakan yang mengikat.
Baca Juga:Seorang Oknum Guru Honorer Cabuli Siswi SMPPenggunaan Aplikasi Elsimil Belum Maksimal
“RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan makro yang berisi visi, misi dan arah pembangunan suatu daerah dalam jangka waktu 20 tahun,” ungkap Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Kendal, Izzuddin Latif.
Karena itu, para calon pemimpin Kendal tetap harus mempertimbangkan RPJPD ini dalam menyusun visi misi pembangunan daerah. Menurut Izzudin, sesuai Rancangan Awal RPJPD tersebut, pembangunan Kabupaten Kendal selama 20 tahun ke depan mengarah pada pencapaian visi Liveable City 2045.
“Dan RPJPD ini tidak berdiri sendiri, karena proses penyusunannya mengacu pada RPJPN 2025-2045 dengan mewujudkan Indonesia Negara Nusantara Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan,” terang Izzuddin.
INDIKATOR MAKRO
Dalam kesempatan ini, Sekda Kendal Sugiono yang hadir mewakili Bupati Dico M Ganinduto menyampaikan lima isu strategis dalam pembangunan daerah, yakni kualitas sumber daya manusia (SDM), pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka dan angka kemiskinan, tata kelola pemerintahan dan inovasinya, serta perubahan iklim berikut kualitas lingkungan hidupnya.
“Untuk itu, penyusunan RPJPD mengusung tema Kendal Liveable, yakni Kabupaten Kendal yang berdaya saing, sejahtera dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sekda pun memaparkan data tentang indikator makro ekonomi daerah yang menunjukkan tren meningkat dalam satu dasawarsa terakhir.
Mengacu data BPS, lanjut Sekda, tren pertumbuhan ekonomi Kendal pun cenderung meningkat dalam 10 tahun terakhir. “Pertumbuhan ekonomi sempat menurun di tahun 2014 menjadi sebesar 5.14 persen. Namun, selanjutnya tercatat cenderung meningkat sampai dengan tahun 2022 hingga mencapai 5,69 persen,” jelas Sugiono.