Sementara itu, Sakdullah menyampaikan di tahun sebelumnya sudah ada beberapa pengusaha yang masuk ke Baznas Kota Pekalongan, sehingga di tahun ini pihaknya mencoba mengajak pengusaha untuk bisa terlibat dalam pengumpulan zakat.
“Kini masyarakat semakin banyak yang mengenal Baznas, sehingga banyak permintaan bantuan yang masuk ke kami, semoga di tahun ini lebih meningkat lagi dan kami bisa banyak berbuat untuk masyarakat,” tuturnya.
Dalam acara tersebut dihadiri Wakil Ketua IV Baznas Provinsi Jawa Tengah, Sholahuddin Aly, Kepala Kementerian Agama Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky dan sejumlah kepala OPD.
Baca Juga:Dalam Ranwal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2025, Walikota Aaf Tetap Fokus Keberlanjutan 9 Isu StrategisLantik Ketua PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya Tekankan Edukatif Penanganan Stunting dan Peningkatan APS PAUD
Saat menyampaikan materinya, Sholahuddin menjelaskan bahwa kegiatan hari ini merupakan forum istimewa karena menjadi pengingat di dalam menunaikan salah satu rukun islam yakni zakat. Disebutkannya, zakat yang terkumpul di provinsi Jawa Tengah yakni 95 miliar.
“Analogi menarik terkait zakat bagi kita yakni ketika mengambil air sumur, kalau kita ambil terus jadi semakin bersih, tetapi jika dibiarkan tidak ambil airnya, jangankan mengambil mendekat saja tidak berani, maka menjadi penting ambil sumbernya semakin bagus, zakat pembersih harta kita,” tukasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Baznas Kota Pekalongan mentasyarufkan santunan diberikan untuk anak yatim, RTLH rumah roboh, kursi roda dan bantuan laundry pesantren.
Selain menggelar sosialisasi peningkatan pengumpulan zakat, dalam kesempatan tersebut Baznas Kota Pekalongan juga mentasyarufkan santunan dengan total 50 juta rupiah kepada para mustahiq.(dur)