“Setiap hari tim kami selalu terjun ke lapangan melakukan pengawasan dan penataan parkir. Kami terus berupaya agar target PAD dari retribusi parkir tahun ini bisa terealisasi, karena sudah hampir 2 tahun belakangan tidak terpenuhi,”terangnya.
Lanjutnya, salah satu upaya yang ditempuh Dishub untuk mengoptimalkan PAD dari retribusi parkir adalah mengenalkan pembayaran parkir melalui QRIS untuk menghindari kebocoran-kebocoran yang terjadi di lapangan.
Adapun skema pembayarannya, juru parkir membayar retribusi ke Pemkot melalui QRIS Bank Jateng yang bisa diakses melalui smarphone mereka tanpa harus repot-repot membayar datang langsung ke Kantor Dishub setempat. Restu menjelaskan, pembayaran parkir melalui QRIS ini dinilai lebih efektif, efisien dan mengurangi kebocoran-kebocoran yang ada.
Baca Juga:Ditunjuk Jadi Tuan Rumah APEKSI Korwil 3, Walikota Aaf Berharap Tingkatkan Ekonomi MasyarakatWujudkan Koperasi Sehat, Walikota Aaf Dorong Pengurus Koperasi Ikuti Fit and Proper Test
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula Launching Seragam Baru Juru Parkir Resmi Kota Pekalongan. Dimana, sebelumnya seragam jukir berwarna orange, kini seragam baru mereka berganti warna biru dilengkapi topi jukir dengan warna senada.
“Kalau masyarakat membayar parkir ke juru parkir kan langsung cash, kemudian dari juru parkir membayar retribusi ke Pemkot bisa melalui QRIS. Kali ini, kami juga lakukan launching seragam baru untuk jukir resmi Kota Pekalongan dari semula berwarna orange berganti menjafi warna biru, lengkap beserta topinya. Kalau ada jukir yang tidak mengenakan seragam resmi ini, berarti itu juru parkir liar,”pungkasnya. (dur)