“Kami juga sudah membentuk Tim Gugus Tugas untuk pencegahan bullying di masing-masing madrasah. Tim inilah yang akan merencanakan, memotivasi dan mengevaluasi dari pelaksanaan program Madrasah yang Aman dan Sehat tersebut. Misalnya, ada ruang toilet yang dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, di tempat rawan tertentu seperti asrama dilengkapi CCTV, ada nomor kontak aduan. Secara periodik, mereka akan diminta membuat laporan kepada Kemenag setempat,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky menuturkan, sebelumnya 85 persen dari madrasah di Kota Pekalongan sudah mendeklarasikan Madrasah Ramah Anak.Kali ini dilanjutkan komitmen semua madrasah mulai dari jenjang RA sampai MA untuk berserius mewujudkan Madrasah yang Aman dan Sehat. Kasiman menyebutkan, di Kota Pekalongan sendiri ada 92 madrasah, terdiri dari 26 RA, 44 MI, 12 MTS, 10 MA.
Usai deklarasi ini, pihaknya berharap, tidak hanya menjalankan unsur deklaratif saja, melainkan yang paling utama adalah melaksanakan substantif di masing-masing madrasah.
Baca Juga:Bunda Literasi, Inggit Soraya Ajak Mahasiswa STMIK Widya Pratama Budayakan MembacaTanamkan Cinta Lingkungan, DLH Gelar Lomba Kreativitas Pelajar
“Bagi madrasah yang sudah memulai, kami rasa tidak akan sulit, tinggal menindaklanjuti yang sudah berjalan. Untuk semua madrasah di Kota Pekalongan di tahun ini harapannya bisa bersama-sama menjalankan program Madrasah yang Aman dan Sehat,”tandasnya. (Dur)