PEKALONGAN – Persaingan usaha koperasi dengan lembaga keuangan di luar koperasi makin dinamis seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Hal tersebut akan menguji eksistensi koperasi, sampai sejauh mana bisa bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain, berbagai strategi harus di terapkan untuk menjaga kelangsungan hidup koperasi.
Lantas kiat seperti apa yang membuat Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) bisa eksis sampai sekarang? Berikut wawancara dengan Humas Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) Pekalongan, Noor Akwan saat ditemui di ruang kerjanya.
Wawan-sapaan akrabnya menyampaikan, keberhasilan maupun kegagalan koperasi dan organisasi lain adalah dari bagaimana koperasi tersebut mampu menganalisa kondisi eksternal maupun internal dan mampu memanfaatkan keadaan tersebut menjadi peluang yang dapat digunakan untuk menunjang keberlangsungan koperasi.
Baca Juga:Sekolah Disibukkan MPLS, Walikota Aaf Sebut Bermanfaat Gali Potensi SiswaRaperda KIP Diharapkan Bisa Jamin Keamanan dan Kepentingan Publik
Menurutnya, di tengah gempuran pinjaman online (pinjol) dan banyaknya koperasi yang tidak aktif, Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) masih mampu menjadi salah satu koperasi besar yang sampai saat ini bisa bertahan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam usaha pembentukan modal melalui simpanan dan pinjaman dari anggota. Kospin Jasa senantiasa mengikuti perkembangan zaman yang saat ini serba digital dan menyesuaikan kebutuhan anggotanya.
“Seperti pelayanan menggunakan ATM, mbanking, dan semuanya yang dibutuhkan anggota. Jadi, mereka tidak harus datang ke kantor ataupun dilayani pada saat jam kerja kantor Senin sampai dengan Jumat. Tetapi, mereka bisa tetap terlayani dengan sistem online,”ucap Wawan,sapaan akrabnya.
Wawan menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasinya, Kospin Jasa dalam menciptakan sebuah produk baik simpanan maupun pinjaman selalu disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Misalkan, mereka membutuhkan program paket simpanan tabungan wisata baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Kami memang belum beralih ke pinjaman online, karena sesuai regulasi Pemerintah, koperasi belum bisa melakukan pinjaman online. Selama ini, kami hanya bisa melayani pendaftaran online, tetapi mengharuskan anggota yang ingin pinjam dana untuk datang langsung ke kantor. Sementara, untuk simpanan kami memiliki layanan M-Jasa seperti layaknya di perbankan mbanking, dan telah bekerjasama dengan perbankan untuk layanan ATM, PPOB, dan sebagainya. Sehingga, para anggota koperasi kami bisa melakukan transaksi-transaksi digital tersebut,”terangnya.