“Untuk peran orangtua juga tak kalah penting, dulu sebelum tidur anak-anak sering dibacakan dongeng sebelum tidur seperti cerita Kancil dan Pak Tani, cerita-cerita kerakyatan atau dongeng lainnya. Kami ingin kebiasaan baik itu diterapkan lagi agar anak-anak semakin tertarik membaca buku dan budaya literasi,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinarpus Kota Pekalongan, Soeroso menjelaskan bahwa, tidak hanya sekedar menghadirkan pameran buku, festival tersebut turut menyuguhkan beragam kegiatan menarik mulai dari stand aneka kuliner, stand fashion, OPD, IKM/UKM, multiproduk, talkshow, live music, penyalaan kembang api, grandfinal Duta Baca, lomba-lomba kreativitas antarpelajar dan masyarakat umum.
Dinarpus senantiasa berupaya meningkatkan minat baca masyarakat dengan berbagai upaya diantaranya memperbanyak layanan pojok baca di kantor, sekolah dan ruang publik, melakukan pengembangan buku baik buku cetak maupun buku digital, melaksanakan beberapa pelatihan pemberdayaan masyarakat, roadshow Bunda Literasi ke 20 titik kunjungan sekolah, kampus, dan perpustakaan masyarakat.
Baca Juga:Tingkatkan Pengetahuan, Dinkes Gelar LCC Kader Posyandu dan Pemilihan Kader TeladanWalikota Aaf Optimalkan Fungsi Gedung Sri Ratu dan Eks Atrium
“Atas upaya-upaya tersebut telah meningkatkan IPLM Kota Pekalongan yang semula peringkat 32 se-Jawa Tengah pada Tahun 2021. Pada Tahun 2022 naik ke peringkat 13, dan Tahun 2023 kembali naik ke peringkat 4 atas dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah,”pungkas Soeroso.
Pada acara tersebut, turut diserahkan penghargaan apresiasi kepada insan pemustaka teraktif, perpustakaan sekolah di tingkat SMP dan SMA sederajat, para guru penulis terbaik serta perpustakaan masyarakat terbaik yang ada di kelurahan-kelurahan yang dikelola secara swadaya. (dur)