RADARPEKALONGNA.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang terus berupaya menstabilkan inflasi di wilayahnya melalui berbagai langkah strategis.
Salah satu inisiatif yang diluncurkan adalah Pasar Murah Peternakan, yang digelar setiap hari Jumat selama sebulan, dalam rangka Bulan Bakti Peternakan.
Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dengan menyediakan bahan pangan hasil peternakan yang terjangkau, sekaligus menjaga kestabilan inflasi yang kini berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga:Belasan Pelajar Bolos Sekolah di Pekalongan Terjaring Razia Satpol PPSudah Ban Pecah, Truk Pengangkut 8 Ton Plastik Ini Malah Terbakar di Tol Semarang-Batang
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari strategi Pemkab untuk mengendalikan inflasi.
“Kegiatan pasar murah ini diadakan sebagai langkah konkret menekan inflasi di Kabupaten Batang. Setiap Jumat, kami menyediakan berbagai hasil peternakan seperti telur, daging, dan ayam beku dengan harga lebih terjangkau,” ujar Lani saat mengunjungi pasar murah di halaman kantor Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) Batang, Jumat (11/10/2024).
Selain menjual bahan pangan dengan harga miring, pasar murah ini juga menyediakan layanan kesehatan hewan secara gratis, seperti pemeriksaan, vaksinasi, dan distribusi vitamin.
Lani menegaskan bahwa kegiatan ini berhasil membantu menjaga stabilitas ekonomi daerah.
“Alhamdulillah, inflasi di Batang sudah stabil, bahkan berada di bawah rata-rata Jawa Tengah dan nasional. Ini adalah salah satu cara kami untuk menjaga agar kondisi tersebut tetap terkendali,” tambahnya.
Lani juga memastikan bahwa daya beli masyarakat Batang masih dalam kondisi baik. “Daya beli masyarakat Batang masih normal dan stabil. Stok kebutuhan pokok, seperti beras, aman, dan harganya juga terkendali,” jelasnya.
Kepala Dislutkanak Batang, Windu Suriadj, menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah ini merupakan bagian dari program Jumat Berkah yang melibatkan langsung peternak lokal.
Baca Juga:Program Sengkuyung Prototype Diluncurkan untuk Tingkatkan Pendapatan Pajak Kendaraan di PekalonganOperasi Cegah Miras, Polres Pekalongan Amankan Ratusan Botol di Sragi
“Kami hanya menjadi perantara, tidak mengambil keuntungan. Misalnya, telur dijual di sini seharga Rp23 ribu per kilogram, lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp25 ribu,” ujar Windu.
Menurut Windu, masyarakat sangat antusias terhadap kegiatan ini, terutama ibu-ibu yang memanfaatkan kesempatan untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, bahkan ada yang datang hingga siang hari untuk belanja,” ungkapnya.