Kecelakaan Tragis di Batang: Pelajar MTs Tewas Usai Tabrakan Mobil Pikap

Kecelakaan Tragis di Batang: Pelajar MTs Tewas Usai Tabrakan Mobil Pikap
M. DHIA THUFAIL OLAH TKP - Petugas Satlantas Polres Batang olah TKP terjadinya kecelakaan di Desa Krengseng yang mengakibatkan ZS (15) siswa kelas IX MTs meninggal dunia, Senin (21/10).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, pada Senin (21/10) pagi, mengakibatkan seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) tewas.

Kecelakaan antara sepeda motor dan mobil pikap L300 ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, menewaskan ZS (15), siswa kelas IX asal Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing.

Menurut informasi, sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi G 5009 V yang dikendarai ZS menabrak bagian depan mobil L300 dengan nomor polisi G 8477 EZ, yang dikemudikan oleh Ahmad Mahendra (23), warga Desa Ketanggan.

Baca Juga:Jejamuan Art Project: Pameran Seni yang Angkat Tradisi Jamu dengan Sentuhan ModernViral Panwascam Foto Bareng Cagub, Bawaslu Batang Beri Sanksi Tegas

ZS melaju dari arah utara dengan kecepatan tinggi dan mencoba menyalip kendaraan lain di tikungan, yang berujung pada kecelakaan fatal.

“Saya melihat motor itu berada di lajur kanan dan sepertinya hilang kendali. Saya sudah membanting setir hingga sebagian mobil turun ke bahu jalan, namun motor tetap melaju dan menabrak bagian depan mobil,” jelas Ahmad Mahendra, yang masih dalam keadaan syok setelah insiden tersebut.

Benturan yang keras membuat bagian depan mobil penyok dan kaca pecah, sementara sepeda motor terlempar ke selokan. ZS terhempas jauh hingga jatuh ke sawah dengan kondisi kepala terbenam lumpur.

Warga sekitar segera memberikan pertolongan dan membawa korban ke RSI Weleri, namun sayangnya, nyawanya tak tertolong. ZS dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah di kepala sebelum sempat mendapatkan perawatan medis.

Kehilangan mendadak ZS menjadi pukulan berat bagi keluarganya, terutama orang tuanya. Sebagai anak sulung dari dua bersaudara, ia setiap hari mengendarai motor untuk berangkat ke sekolah karena jarak yang cukup jauh. Diduga, pagi itu ZS terburu-buru karena terlambat berangkat.

ZS dikenal sebagai anak pendiam namun berprestasi di sekolah. Ia dijadwalkan untuk membacakan ikrar pada upacara peringatan Hari Santri yang akan diadakan keesokan harinya.

“ZS adalah anak baik dan rajin. Kami sangat kehilangan. Seharusnya besok dia yang membacakan ikrar di upacara,” ungkap salah satu temannya dengan nada penuh haru.

Baca Juga:Pemkot Pekalongan Ajak Warga Bersihkan Eceng Gondok di Sungai Loji Lewat Program Padat KaryaAtlet Disabilitas Pekalongan Raih Enam Medali di Peparnas XVII 2024

Jenazah ZS dimakamkan pada siang hari dengan diiringi tangisan dari keluarga, teman-teman sekolah, dan para guru yang datang memberikan penghormatan terakhir.

0 Komentar