RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Dalam upaya mengembalikan kualitas kesuburan tanah dan mendukung ketahanan pangan, DPC Tani Merdeka Kabupaten Kendal mengadakan audiensi bersama Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kendal.
Pertemuan yang berlangsung Kamis (24/10/2024) di Ruang Pertemuan Dispertan ini menghasilkan komitmen untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia bersubsidi demi mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.
Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, mengapresiasi inisiatif DPC Tani Merdeka dalam mengatasi tantangan pertanian, terutama terkait degradasi tanah akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Baca Juga:Pemkot Pekalongan Salurkan 20 Mesin Kapal untuk Nelayan, Dorong Produktivitas dan KesejahteraanSMK Harapan Mulya Brangsong Kendal Gelar Job Fair, Sediakan 3.000 Lowongan Kerja dari 21 Perusahaan
“Kita perlu menyelaraskan visi misi untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kendal. Hal ini membutuhkan sinergi antara pemerintah dan kelompok tani seperti Tani Merdeka,” ungkap Pandu.
Pandu menjelaskan bahwa penggunaan pupuk kimia selama bertahun-tahun telah membuat tanah semakin jenuh dan kurang subur.
“Penggunaan pupuk kimia memang meningkatkan hasil, tetapi jangka panjangnya berdampak buruk bagi kesuburan tanah. Kondisi tanah kita sudah terlalu banyak terpapar bahan kimia, sehingga butuh upaya kolaboratif untuk mengembalikannya ke kondisi alami,” ujarnya.
Ketua DPC Tani Merdeka Kendal, Rozikin, menyatakan komitmennya untuk berperan aktif dalam mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.
“DPC Tani Merdeka siap mendukung kebijakan Dispertan, terutama dalam mendukung pengurangan penggunaan pupuk kimia, dengan harapan ini akan membawa kesejahteraan bagi petani di Kendal,” kata Rozikin.
Rozikin menambahkan, kolaborasi ini diharapkan juga dapat mendukung pencapaian tujuan ekspor produk pertanian Kendal.
“Kami ingin hasil audiensi ini bisa dirujuk ke pusat untuk menunjukkan bahwa produk pertanian Kendal dapat berkontribusi lebih besar, termasuk dalam ekspor dan swasembada pangan,” jelasnya.
Baca Juga:Pemkot Pekalongan Tekankan Standar Higienitas Pangan Bagi Pelaku Usaha IRTP untuk Jamin Keamanan KonsumenLima Hari Hilang di Hutan, Nenek 80 Tahun Ditemukan Tewas di Sungai Kayupuring
Nur Aziz, salah satu anggota DPC yang mengikuti pelatihan pertanian di Atambua, NTT, menyatakan bahwa pelatihan tersebut mengubah pandangannya terhadap penggunaan pupuk kimia.
“Pengalaman di NTT menunjukkan bahwa bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar juga efektif, bahkan lebih ekonomis daripada pupuk kimia,” katanya.