RADARPEKALONGAN.ID, SIWALAN – Seorang warga Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, tewas tertabrak kereta api saat hendak menghadiri takziyah.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 26 Oktober 2024, di jalur kereta KM 99+7 jalur hulu antara Stasiun Sragi dan Stasiun Comal, Desa Mejasem, Pekalongan.
Korban yang diketahui bernama Setyabudi (65), warga RT 02 RW 06 Desa Mejasem, dikabarkan tengah berjalan menuju lokasi takziyah untuk korban kecelakaan di Pantura Ulujami, Pemalang.
Baca Juga:Momen Sumpah Pemuda, 11 Geng Motor di Batang Resmi DibubarkanPolisi Ungkap Kasus Pembunuhan Santriwati di Kendal, Pelaku Ternyata Teman Kencan Aplikasi
Ketika melintasi rel kereta api jurusan Jakarta–Surabaya di jalur tersebut, korban diduga tidak menyadari adanya kereta yang melaju dari arah barat. Ia kemudian tertabrak hingga tewas di tempat.
Kapolsek Sragi, AKP Prisandi Tiar, membenarkan kejadian ini. “Benar, ada seorang warga yang tertabrak kereta api di KM 100+1/2 antara Stasiun Sragi dan Comal pada Sabtu, sekitar pukul 10.45 WIB,” ujarnya saat dikonfirmasi Senin, 28 Oktober 2024.
AKP Prisandi menjelaskan, kejadian ini pertama kali diketahui oleh petugas jaga Stasiun Sragi setelah mendapat laporan dari Yulianto, masinis KA 2524 kereta cargo.
“Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung melakukan pengecekan dan memastikan informasi tersebut. Korban ditemukan meninggal dunia di lokasi dengan jarak benturan sekitar 10 meter dari posisi terakhir,” terangnya.
Setelah insiden terjadi, pihak stasiun menghubungi warga sekitar dan melaporkannya kepada kepala desa setempat. Tak lama, Dani (22), anak korban, mendatangi lokasi dan mengenali jasad ayahnya dari pakaian yang dikenakan.
Petugas Polsek Sragi bersama tim Puskesmas Sragi segera melakukan evakuasi jenazah ke RSUD Kraton. Kejadian ini mengingatkan warga sekitar akan pentingnya kewaspadaan saat melintasi rel kereta api, terutama di jalur tanpa penjagaan seperti di lokasi tersebut.