**Evaluasi Kericuhan pada Debat Perdana Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Batang 2024
RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Kericuhan pada debat perdana Pilkada Batang 2024 antara pasangan calon bupati dan wakil bupati telah mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Batang untuk mempertimbangkan opsi pemindahan lokasi debat ke luar wilayah.
Ketua Bawaslu Kabupaten Batang, Mahbrur, menyampaikan bahwa evaluasi mendalam terhadap insiden tersebut tengah berlangsung, terutama terkait kondusivitas acara.
Baca Juga:Keluarga Santriwati Korban Pembunuhan Tuntut Hukuman Maksimal Bagi Pelaku, LBH Kawal Proses HukumPembangunan RSUD Kraton Tetap Tipe B, Siap Beroperasi Awal 2027
“Kami masih mengkaji opsi pemindahan lokasi debat ke luar daerah jika kondusivitas tidak dapat terjamin,” ujar Mahbrur pada Selasa (29/10/2024).
Langkah pemindahan tempat ini dinilai perlu jika kondusivitas debat tetap sulit dijaga di wilayah Batang, apalagi mengingat insiden ricuh pada sesi perdana telah menimbulkan bentrokan antarpendukung, dengan aksi adu mulut dan saling dorong.
Mahbrur menegaskan bahwa tujuan debat ialah adu visi dan misi, bukan adu yel-yel antarpendukung.
Menurutnya, ketegangan pada acara itu semakin meningkat akibat saling sahut antarpendukung dengan yel-yel yang akhirnya memicu keributan.
Bawaslu bahkan telah mengingatkan moderator untuk mengelola situasi dalam ruangan dengan tegas, terutama agar pendukung tidak meneriakkan yel-yel yang dapat memancing emosi pihak lain.
“Debat seharusnya berjalan sesuai aturan, termasuk yel-yel pendukung yang dilakukan saat jeda dan secara bergantian, bukan untuk saling saut antarpendukung yang berbeda,” lanjut Mahbrur.
Bawaslu pun mempertimbangkan langkah untuk mengurangi jumlah audiens pada debat-debat selanjutnya.
Baca Juga:Kompetisi Boxing Match Pekalongan: Ciptakan Bibit Unggul dan Cegah TawuranGuru Penggerak Diminta Jadi Pemicu Kreativitas dalam Pendidikan di Kendal
Mengingat situasi debat perdana yang dihadiri sekitar 100 orang pendukung, Bawaslu menilai perlu adanya pengurangan kapasitas audiens demi menjaga ketenangan dan kondusivitas acara.
“Evaluasi juga kami lakukan untuk jumlah audiens. Dari sekitar 100 pendukung yang hadir kemarin, perlu ada pengurangan demi mencegah potensi kericuhan pada debat selanjutnya,” tandas Mahbrur.