15 Unit Lampu Ramah Lingkungan Ini Dipasang di Berbagai Area Sekolah
RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Semangat inovasi terus berkembang di kalangan pelajar SMA di Kabupaten Batang. Siswa-siswi kelas XII dari SMAN 2 Batang berhasil merakit 15 unit lampu yang memanfaatkan energi dari panel surya.
Karya ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan telah dipasang di sejumlah lokasi strategis di lingkungan sekolah.
Kepala SMAN 2 Batang, Sugeng, menyatakan bahwa program P5 ini bertujuan untuk melatih siswa dalam menghemat energi listrik melalui pembuatan lampu tenaga surya.
Baca Juga:Donor Darah HUT ke-73 Humas Polri: Wartawan dan Polres Pekalongan Kompak BerkontribusiOptimalkan Manajemen Talenta, Pemkot Pekalongan Gelar Assessment ASN
“Karya ini merupakan hasil kreatifitas kelompok siswa kami, dan lampu-lampu ini dipasang di taman serta area lain yang membutuhkan penerangan,” jelas Sugeng saat ditemui di halaman sekolah pada Senin (28/10/2024).
Cara kerja lampu tenaga surya ini cukup sederhana. Lampu ini menyerap sinar matahari dari pagi hingga sore, kemudian akan menyala otomatis pada pukul 18.00 WIB dan padam kembali pada pukul 06.00 WIB, dengan konsumsi daya sekitar 5-10 watt.
Sugeng memberikan apresiasi terhadap kreativitas siswa yang berhasil menerapkan teori yang dipelajari dalam praktik nyata.
“Ke depan, kami berencana untuk meningkatkan daya pancar lampu ini agar dapat dimanfaatkan untuk sistem hidroponik. Selama ini, sistem hidroponik kami masih bergantung pada pasokan listrik dari sekolah,” harapnya.
Dua perancang lampu, Sofyan dan Zaky, menjelaskan bahwa lampu ini adalah hasil kolaborasi kelompok untuk memenuhi tugas P5 pada mata pelajaran Fisika.
“Lampu ini memanfaatkan energi sinar matahari yang ditangkap oleh panel, disimpan dalam baterai, dan disalurkan ke lampu melalui resistor. Pengaturannya dapat menggunakan sensor atau saklar,” terangnya.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain lampu bekas, panel surya yang dibeli secara online, serta resistor dan peralatan listrik lainnya.
Baca Juga:Rayakan Hari Humas Polri ke-73, Polres Kendal dan Wartawan Gelar Donor Darah BersamaRayakan HUT ke-19, Petanesia Terima Anugerah Pusaka Kujang dan Gelar Tasyakuran untuk Pemerintahan Baru
“Total biaya pembuatan sekitar Rp350 ribu, yang merupakan iuran dari anggota kelompok. Proses perakitan memakan waktu sekitar seminggu,” tambah Zaky.
Keduanya sepakat untuk mengembangkan lebih banyak lampu yang menggunakan energi matahari, yang mereka anggap sebagai sumber energi yang tidak terbatas.