Transformasi Tempe oleh Dzikriyah: Dari Lauk Menjadi Camilan Kekinian

Transformasi Tempe oleh Dzikriyah: Dari Lauk Menjadi Camilan Kekinian
ISTIMEWA KREATIF - Seorang pelaku usaha tempe di Kuripan Kertoharjo, mengolah tempe menjadi berbagai camilan unik dan kekinian.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA – Tempe, makanan sederhana yang terbuat dari kedelai dan kaya akan gizi, seringkali hanya diolah menjadi lauk pauk.

Namun, Dzikriyah, seorang warga dari Kelurahan Kuripan Kertoharjo, telah berhasil mengubah tempe menjadi berbagai camilan unik dan menarik yang tak kalah lezat.

Saat ditemui di kediamannya yang juga dijadikan sebagai tempat usaha, Dzikriyah mengungkapkan bahwa ide untuk menciptakan olahan tempe ini berawal dari pengalaman menjual tempe mentah yang tidak selalu laku.

Baca Juga:Heboh Petugas KPU Palsu Minta Data Warga, Video Viral di Media SosialPolres Batang Intensifkan Patroli Malam Jelang Pilkada 2024

“Saya ingin agar stok tempe yang tidak terjual tidak terbuang sia-sia, tetapi justru bisa menambah penghasilan,” jelasnya.

Kreasi camilan pertama yang ia luncurkan adalah es krim tempe. Meskipun rasanya enak, permintaan untuk menu ini tidak terlalu tinggi.

Dzikriyah kemudian mencoba membuat camilan lainnya, seperti egg roll tempe dan stik tempe, yang ternyata mendapat sambutan positif dari konsumen.

“Setelah egg roll dan stik tempe, saya juga mencoba membuat basreng, tapi teksturnya agak keras sehingga saya tidak kembangkan.

Namun, nastar tempe yang saya buat ternyata sangat disukai banyak pembeli,” tambahnya.

Dzikriyah menjelaskan bahwa nastar tempe dijual dengan harga Rp40 ribu untuk kemasan 250 gram. Selain menggunakan bahan baku tempe, dia juga menambahkan bahan-bahan premium dalam setiap produksinya. Penjualan nastar tempe biasanya meningkat pesat saat hari raya, terutama Idulfitri.

Setelah sukses dengan nastar tempe, Dzikriyah melanjutkan inovasi dengan menciptakan camilan kue kering lainnya, seperti kastengel tempe dan sagu tempe.

Baca Juga:Kemkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai Terkait Kasus Judi OnlineSMPN 1 Warungasem Bersama BPBD Gelar Simulasi Penanganan Gempa untuk Edukasi Siswa

Ia mencatat, omset yang diraihnya setiap bulan berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta, dan angka ini dapat melonjak signifikan saat hari raya.

“Camilan yang saya buat ini tentu berbeda dengan yang lain, karena mengandung tempe yang kaya protein dan gizi, serta bahan lain yang berkualitas.

Saat Lebaran, pembeli biasanya membelinya untuk konsumsi sendiri atau sebagai oleh-oleh ke Jakarta, Demak, dan Kudus,” jelas Dzikriyah.

Ia juga menambahkan, untuk pemesanan aneka kue kering tempe pada hari biasa, pembeli dapat melakukan pemesanan terlebih dahulu.

0 Komentar