RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan, melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB), menggelar diseminasi audit kasus stunting untuk semester II guna mempercepat penurunan angka stunting di daerah tersebut.
Kegiatan yang melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait ini berlangsung di ruang Jlamprang, Kantor Setda Pekalongan, pada Senin (11/11/2024).
Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi, melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), Nur Agustina, menjelaskan bahwa audit stunting dilakukan secara rutin setiap semester untuk menentukan langkah strategis dalam penanganan masalah ini.
Baca Juga:Polres Batang Gencarkan Patroli di Jam Rawan untuk Amankan Pilkada dan Antisipasi Gangguan KamtibmasKoalisi Ormas Pekalongan Desak Kejari Lanjutkan Kasus Korupsi RSUD Kraton, Nama Eks Bupati Ikut Diseret
“Ada empat kelompok sasaran utama dalam penanganan stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, dan anak di bawah usia dua tahun (baduta),” ungkapnya.
Nur Agustina menambahkan, untuk semester II, setiap kelompok sasaran akan difokuskan pada kecamatan-kecamatan tertentu.
Ibu pasca melahirkan akan mendapatkan perhatian khusus di Kecamatan Pekalongan Utara, ibu hamil di Kecamatan Pekalongan Barat, baduta di Kecamatan Pekalongan Selatan, dan calon pengantin di Kecamatan Pekalongan Timur.
Agustina juga menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang berperan dalam terjadinya stunting adalah pendidikan dan status ekonomi keluarga.
“Pernikahan dini sering terjadi di keluarga dengan tingkat pendidikan dan ekonomi rendah, yang mempengaruhi pola pengasuhan anak, terutama di usia baduta,” tambahnya.
Audit kasus stunting bertujuan agar semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama secara aktif untuk mengatasi masalah ini secara terpadu, termasuk dalam hal penyediaan rumah layak huni, sanitasi air bersih, bantuan untuk keluarga berisiko stunting, serta pola pengasuhan yang tepat.
Sebelum diseminasi ini, tim Audit Kasus Stunting (AKS) di tingkat kecamatan telah melakukan kunjungan dan pendampingan kepada keluarga yang berisiko.
Baca Juga:Buruh Kendal Desak Kenaikan Upah Minimum 35 Persen, Minta Dukungan DPRDTransaksi Sabu via WhatsApp di Pekalongan, Polisi Tangkap Pelaku di Minimarket
Selanjutnya, akan diadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk merumuskan langkah tindak lanjut yang lebih terarah.