Surutnya Sungai Loji: Efek Positif Pengoperasian Bendung Gerak Pengendali Banjir Rob

Surutnya Sungai Loji: Efek Positif Pengoperasian Bendung Gerak Pengendali Banjir Rob
WAHYU HIDAYAT BENDUNG GERAK - Bendung gerak yang berada di muara Sungai Loji, Kota Pekalongan, sudah dioperasikan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Debit air Sungai Loji di Kota Pekalongan menunjukkan penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Surutnya air di beberapa titik bahkan memperlihatkan sedimen dasar sungai, sebuah perubahan yang disebabkan oleh pengoperasian Bendung Gerak sebagai bagian dari proyek pengendalian banjir rob Loji-Banger.

Menurut Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Bendung Gerak yang dibangun di hilir Sungai Loji ini berfungsi menahan air laut agar tidak masuk ke sungai, sekaligus membuang air hulu melalui pompa.

Baca Juga:KPU Batang Petakan 3 Kecamatan Rawan Bencana untuk Antisipasi Pilkada 20241.246 Personel Satlinmas Dikerahkan untuk Amankan Pilkada 2024 di Kota Pekalongan

“Bendung dan pompa air sudah beroperasi. Tujuannya adalah menurunkan elevasi Sungai Loji, sehingga genangan air akibat rob bisa diatasi. Kini, air dari hulu Sungai Loji dialirkan melalui pompa,” ujar Dani Prasetyo, PPK BBWS Pemali Juana, Kamis (21/11/2024).

Dampak Positif pada Wilayah Sekitar

Pengoperasian Bendung Gerak dan pompa memberikan hasil nyata. Permukaan air yang sebelumnya mencapai 0 hingga 0,5 meter saat rob kini turun hingga minus 1 meter.

Dampak ini telah mengurangi genangan di saluran drainase dan kawasan pemukiman sekitar sungai.

“Kami sengaja menjaga elevasi di minus 1 meter untuk memastikan struktur tanah di sekitar bantaran tetap aman. Dengan alat yang ada, elevasi sebenarnya bisa diturunkan hingga minus 1,8 meter,” jelas Dani.

Selain itu, di bagian hulu Sungai Loji, Kementerian PUPR telah membangun bendung regulator gate di Kuripan, Pekalongan Selatan. Bendung ini mencegah aliran Sungai Kupang atau Banger masuk ke Sungai Loji dengan mengalihkan airnya ke Sungai Banger.

“Regulator gate ini membantu menjaga elevasi air Sungai Loji, sehingga banjir akibat rob dapat diminimalisir,” tambah Dani.

Meski demikian, surutnya air juga menyebabkan beberapa titik bantaran sungai mengalami tanah amblas. BBWS Pemali Juana terus mengevaluasi dampak ini untuk memastikan keamanan struktur tanah di sepanjang sungai.

Baca Juga:DLH Kendal Gandeng FKA-BKM untuk Atasi Sampah Perkotaan, TPA Darupono OverloadLift Kapsul dan Renovasi Pasar Anyar: Strategi Baru Plt Wali Kota Pekalongan untuk Hidupkan Ekonomi Lokal

Tantangan Sedimentasi dan Langkah Lanjutan

Surutnya Sungai Loji juga menyoroti masalah sedimentasi yang mulai terlihat di dasar sungai. Dani berharap pemerintah daerah dan provinsi dapat berkolaborasi dalam pengerukan sedimen untuk menjaga fungsi sungai.

“Kami berharap langkah pengerukan bisa dilakukan, sehingga aliran air tetap lancar dan tidak terganggu oleh sedimen,” katanya.

0 Komentar