Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada Agustus 2022, program ini telah memberikan santunan kepada 14 ahli waris dengan total Rp588 juta. “Hingga Desember 2024, Pemkot telah mengalokasikan premi sebesar Rp407 juta dari APBD untuk program ini,” ujarnya.
Respons Masyarakat dan Harapan Pemkot
Banyak warga yang awalnya tidak menyangka telah diikutsertakan dalam program ini oleh pemerintah. “Bagi keluarga yang kehilangan tulang punggung keluarga secara mendadak, santunan ini sangat membantu, terutama untuk kebutuhan pendidikan anak,” ujar Aaf.
Pemkot Pekalongan berharap perlindungan sosial ini dapat menjangkau seluruh pekerja rentan di daerahnya. “Target kami adalah 98 persen pekerja rentan sudah tercover, khususnya bagi yang belum memiliki BPJS Kesehatan,” tambah Aaf.
Baca Juga:KPU Pekalongan Tunggu Putusan MK untuk Tetapkan Paslon Terpilih di Pilkada 2024Warung Remang-remang di Pantura Batang Marak, Tim Gabungan Intensifkan Razia
Dengan program ini, diharapkan kesejahteraan pekerja sektor informal dapat terus meningkat, sekaligus memberikan rasa aman bagi keluarga mereka.