RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Kejaksaan Negeri (Kejari) Kendal menggelar aksi edukasi yang simpatik dengan turun langsung ke jalan.
Kepala Kejari Kendal, Lila Nasution, ikut serta membagikan stiker dan menempelkannya di kendaraan yang melintas di simpang empat Alun-Alun Kendal.
Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hakordia yang digelar Kejari Kendal. Kegiatan ini mencakup sosialisasi kepada instansi pemerintah, pelajar sekolah, serta masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga integritas dan melawan korupsi.
Baca Juga:Polres Kendal Gelar Apel Gabungan untuk Siaga Hadapi Ancaman Bencana HidrometeorologiKejari Kota Pekalongan Eksekusi Uang Pengganti Kasus Korupsi Parkir Senilai Rp500 Juta ke Kas Daerah
Kejari Kendal Bagikan Stiker Anti-Korupsi di Simpang Empat Kendal
Setelah membagikan stiker kepada pengendara, Lila Nasution menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya korupsi. Menurutnya, korupsi bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama.
“Melalui kegiatan sederhana ini, kami ingin menanamkan budaya anti-korupsi sejak dini kepada masyarakat. Kami berharap hal ini bisa meningkatkan kesadaran tentang pentingnya integritas dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Lila Nasution.
Kegiatan pembagian stiker di jalan raya ini melibatkan Dinas Perhubungan Kendal (Dishub). Lokasi simpang empat yang strategis memungkinkan pesan anti-korupsi tersampaikan langsung kepada pengendara yang melintas. Aksi ini diharapkan dapat menciptakan interaksi positif antara aparat dan masyarakat, serta memperkuat nilai-nilai moral anti-korupsi.
Pj Sekda Kendal Dukung Gerakan Anti-Korupsi dengan Sosialisasi Publik
Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam menurunkan angka korupsi di wilayah Kendal. Ia menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam memerangi praktik korupsi.
“Kampanye publik seperti ini, termasuk pembagian stiker dan edukasi di sekolah, sangat penting untuk menanamkan budaya anti-korupsi secara luas. Kami ingin mengedukasi masyarakat untuk tidak hanya mencegah praktik korupsi, tetapi juga untuk memahami pentingnya integritas dan transparansi dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Agus Dwi Lestari.