Waspada, Kasus DBD di Kendal Melonjak Tajam

Waspada, Kasus DBD di Kendal Melonjak Tajam
ACHMAD ZAENURI DBD MENINGKAT - Dinkes Kendal saat mengikuti rapat kerja bareng Komisi D DPRD Kendal, Selasa 17 Desember 2024. Temuan kasus DBD di Kabupaten Kendal 2024 melonjak nyaris 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
0 Komentar

*Sudah Ditemukan 962 Kasus, 32 MD

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Memasuki musim hujan, masyarakat Kendal diminta mewaspadai ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bisa meningkat. Terlebih, temuan DBD di tahun 2024 ini menunjukkan lonjakan tajam, yakni sudah 962 kasus DBD dengan 32 di antaranya meninggal dunia.

Hal ini terungkap saat Rapat Kerja Komisi D DPRD Kendal dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal pada Selasa, 17 Desember 2024. Raker ini sebagai respon DPRD terhadap melonjaknya temuan kasus DBD di tahun 2024 ini.

Ketua Komisi D DPRD Kendal, Dedy Ashari Setyawan, mengatakan, pihaknya sengaja memanggil Dinkes selaku mitra kerja guna merespon dinamika yang berkembang di masyarakat terkait persebaran DBD hingga pelaksaaan fogging.

Baca Juga:10 Tenaga Honorer Eks Kategori II Belum Terakomodir dalam Seleksi PPPK 2024 di Kota PekalonganPemkot Pekalongan Optimis Seluruh Proyek Konstruksi Tuntas Akhir Tahun 2024

Menurut Dedy, pihaknya sempat mendengar informasi yang beredar di masyarakat soal permohonan fogging yang sudah tidak bisa dilayani karena habisnya anggaran.

“Jadi isu soal anggaran fogging habis ini memang sempat beredar di masyarakat. Dan hari ini kita agendakan rapat kerja dengan Dinkes untuk mengklarifikasi beberapa hal terkait DBD dan termasuk fogging,” ujar Dedy.

Namun dari hasil klarifikasi dengan Dinkes, ternyata isu tersebut tidak bisa dibenarkan. Dedy menjelaskan, permintaan fogging dari masyarakat baru bisa dipenuhi jika memenuhi persyaratan yang ada.

“Misalnya ada tiga penderita yang dinyatakan dengan laboratorium pasien menderita DB, atau sudah ada korban meninggal karena DBD akan dilakukan fogging. Jadi masyarakat tak perlu khawatir,” pesan dia.

LONJAKAN KASUS

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dikes Kendal, Agustinus Bambang Setyawan, mengakui bahwa temuan kasus DBD di tahun 2024 ini melonjak tajam, nyaris tiga kali lipat dibanding tahun 2023.

“Dengan adanya peningkatan kasus DBD di Kendal menjadi perhatian DPRD Kendal utamanya komisi D yang menaungi Dinas Kesehatan,” ungkap Bambang.

Dia menyebut penanganan DBD tidak mungkin hanya dibebankan pada Dinkes. Karena itu, pihaknya melibatkan RSUD hingga Puskesmas agar proaktif mengedukasi pencegahannya, termasuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca Juga:Dinkes Kendal Pastikan Anggaran Fogging Masih Aman, Isu di Medsos HoaksPersip Pekalongan Dipastikan Berlaga di Liga 4 Musim 20242025

“Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kendal mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan data dinas kesehatan Kendal, jumlah kasus DBD pada tahun 2023 tercatat sebanyak 375 kasus dengan 29 orang meninggal dunia. Sementara itu, pada tahun 2024, jumlahnya meningkat tajam menjadi 962 kasus, dengan 32 korban meninggal dunia,” jelas dia.

0 Komentar