Dishub Kendal Relokasi Pedagang Terminal Bahurekso Demi Kelancaran Lalu Lintas

Dishub Kendal Relokasi Pedagang Terminal Bahurekso Demi Kelancaran Lalu Lintas
ACHMAD ZAENURI PENATAAN PEDAGANG - Dishub Kendal lakukan penataan pedagang, Selasa 17 Desember 2024.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Aktivitas pedagang di Terminal Bahurekso Kendal dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas, terutama untuk kendaraan angkutan umum dan Bus Rapid Transit (BRT). Menanggapi hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kendal melakukan penataan ulang dengan merelokasi pedagang ke bagian belakang terminal mulai Selasa, 17 Desember 2024.

Pedagang-pedagang tersebut sebelumnya berjualan di ruas jalan depan Pasar Weleri hingga Stasiun Kendal. Pasca kebakaran Pasar Weleri, mereka memanfaatkan lingkungan Terminal Bahurekso sebagai lokasi berdagang demi bertahan hidup.

Relokasi Demi Optimalisasi Terminal

Kepala Dishub Kendal, Mohammad Eko, menjelaskan bahwa penataan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi Terminal Bahurekso tanpa merugikan pedagang. Langkah ini juga merupakan hasil koordinasi dengan Pj Sekda Kendal dan telah melalui serangkaian pertemuan hingga 13 kali.

Baca Juga:Kendal Bersiap Sambut 7 Juta Pengguna Jalan Selama Libur Nataru, Satlantas Dirikan 9 PospamPilkada Usai, Warga Batang Diajak Bangun Daerah Bersama

“Penataan ini dilakukan agar Terminal Bahurekso dapat dioptimalkan. Pedagang sayur dan buah kami relokasi ke bagian belakang, sehingga bagian depan bisa kembali difungsikan untuk terminal dan BRT,” ujar Eko.

Eko menambahkan bahwa sekitar 300 pedagang yang saat ini berjualan di Terminal Bahurekso tidak memiliki kartu kuning, sehingga tidak mendapat jatah lapak di Pasar Weleri. “Daripada mereka kembali ke jalan dan menyebabkan kemacetan, lebih baik kita tata di belakang terminal,” tegasnya.

Paguyuban Pedagang Mendukung Relokasi

Penentuan jatah lapak untuk para pedagang sepenuhnya diserahkan kepada Paguyuban Pedagang Sayur dan Buah Gemah Ripah Makmur. Menurut Eko, langkah ini penting untuk memastikan jumlah pedagang tetap terkendali.

“Kami sudah menghitung kapasitasnya, dan tempat di belakang cukup untuk semua pedagang. Namun, kami sepakat dengan paguyuban agar jumlah pedagang tidak terus bertambah,” katanya.

Perwakilan Paguyuban Gemah Ripah Makmur, Agus Teguh Imanto, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ini demi kelancaran lalu lintas. Meski begitu, Agus berharap para pedagang terdampak kebakaran dapat kembali berjualan di area Pasar Weleri di masa mendatang.

“Kami berharap nasib pedagang diperhatikan. Saat ini, kami masih beranggapan bahwa pedagang di Terminal Bahurekso adalah korban kebakaran yang tidak memiliki kartu kuning,” tutur Agus.

0 Komentar