RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Memasuki momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), harga kebutuhan pokok di Kabupaten Pekalongan mulai menunjukkan kenaikan. Komoditas telur mengalami lonjakan tertinggi, dari Rp 26 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram di tingkat eceran. Kenaikan ini mulai dirasakan sejak awal Desember 2024.
Pedagang: Hampir Semua Kebutuhan Pokok Mulai Naik
Dewi (40), seorang pedagang sembako di Karanganyar, mengungkapkan bahwa telur menjadi komoditas dengan kenaikan harga paling mencolok. Dalam satu minggu terakhir, harganya naik tajam dari Rp 26 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram.
“Minyak goreng juga ikut naik sekitar Rp 500 per liter. Misalnya yang sebelumnya Rp 17 ribu sekarang jadi Rp 17.500 per liter,” ujarnya.
Baca Juga:Kendal Bersiap Sambut 7 Juta Pengguna Jalan Selama Libur Nataru, Satlantas Dirikan 9 PospamPilkada Usai, Warga Batang Diajak Bangun Daerah Bersama
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada cabai serta bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih. “Hampir semua bahan pokok mulai merangkak naik sedikit demi sedikit,” tambah Dewi.
Istiana, pedagang di Pasar Induk Kajen, membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok mulai terasa sejak awal bulan Desember. Beras kualitas bagus yang sebelumnya Rp 13 ribu per kilogram kini menjadi Rp 13.500, sementara minyak goreng naik dari Rp 16 ribu menjadi Rp 17 ribu per liter.
“Telur sekarang mencapai Rp 32 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 26 ribu. Harapannya harga kembali stabil setelah permintaan tinggi ini berakhir,” kata Istiana.
Pemkab Pekalongan Pastikan Stok Aman
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pekalongan memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dalam kondisi aman, meskipun permintaan terus meningkat. Hal ini disampaikan oleh Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, pada Selasa (17/12/2024) usai meresmikan Kantor Desa dan Pendopo Desa Kedungjaran.
“Saat ini, kebutuhan sembako di Kabupaten Pekalongan mencukupi. Meski ada kenaikan harga di beberapa komoditas, seperti beras, minyak, telur, dan bumbu dapur, kami terus berupaya menjaga stabilitas pasokan,” ujar Fadia.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok adalah fenomena wajar menjelang hari besar karena peningkatan permintaan. Untuk mengatasi hal ini, Pemkab Pekalongan mengintensifkan Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menjaga kestabilan harga dan memastikan pasokan tetap terjaga.