Sementara Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM), Supriono menjelaskan, pembangunan Pasar Banjarsari sebenarnya sudah selesai dengan realisasi anggaran Rp139 miliar dari sebelumnya Rp133 miliar.
Saat ini sudah dilakukan Professional Hand Over (PHO) yaitu serah terima pertama dari pelaksana PT APG kepada pemberi pekerjaan yakni Kementrian Pekerjaan Umum yang diwakili Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah pada 10 Desember 2024. Selanjutnya, dari BPPW Jateng akan dilakukan Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO) kepada Pemkot Pekalongan.
Sedangkan mengenai sejumlah fasilitas penting yang belum terbangun, dijelaskan Supriono pihaknya sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan pagar keliling dan juga pembangunan toko serta kios. Di mana masih terdapat kekurangan sebanyak 48 toko dan 79 kios. Sehingga total anggaran yang sudah diajukan yakni sebesar Rp1,25 miliar.
Baca Juga:Pastikan Kesiapan, Rivan A. Purwantono Pimpin Apel Pengamanan Mudik Nataru Jasa RaharjaTerlibat Aktif dalam Posko Terpadu Angkutan Nataru 2024, Ini Peran Krusial Jasa Raharja
“Kami perkirakan pertengahan Januari sudah masuk lelang pembangunan pagar, itu dianggarkan dari APBD Rp1 miliar. Serta untuk pembangunan kekurangan kios dan toko sebesar Rp250 juta, jadi total Rp1,25 miliar. Pertanyaannya, kemana kekurangan toko dan kios kok tidak dibangun? Nah itu ternyata dibangun menjadi los, jadi PT APG membangun terlalu banyak los. Itu nanti di lantai dua yang akan kita bangun menjadi toko dan kios,” jelasnya.
Mengenai penempatan pedagang, dijelaskan Supriono pihaknya sudah menentukan dua opsi untuk pembagian lokasi pedagang. Opsi itu akan terlebih dahulu disampaikan dan dipaparkan di hadapan Wali Kota, Sekda dan OPD terkait.
“Jadi di sini ada empat blok, di mana di dalamnya semua jenis pedagang ada, kecuali pedagang barang basah hanya di blok D lantai 2. Untuk pembagian pedagang opsi pertama yakni akan dilakukan pengundian sesuai jenis dagangan. Nanti akan diundi dulu lantai berapa, baru diundi blok mana. Kemudian opsi kedua akan diserahkan ke pedagang untuk berunding, tapi ini siapa yang akan mewakili. Sehingga dari dua opsi itu kami cenderung untuk memilih opsi pertama demi meminimalisir komplain,” kata Supriono.
Lantas, kapan Pasar Banjarsari resmi dibuka? Dijelaskan Supriono dari serangkaian tahapan dan perubahan yang akan dilakukan maka pihaknya menargetkan pasar bisa dibuka setelah lebaran yaitu bulan April dan maksimal bulan Mei. “Intinya dari kami lebih cepat lebih baik, tapi untuk pastinya itu bisa dibuka setelah lebaran,” tandasnya.(nul)