RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Museum Batik Pekalongan mencatatkan capaian luar biasa pada tahun 2024 dengan melampaui target kunjungan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Data menunjukkan bahwa museum ini berhasil menarik 48 ribu pengunjung dari target semula yang hanya 28 ribu kunjungan. Dari sisi PAD, pendapatan mencapai Rp200 juta, jauh melampaui target Rp150 juta.
“Kenaikan signifikan ini merupakan hasil kerja keras kami bersama, didukung berbagai program pemerintah seperti Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di lingkungan pendidikan,” ujar Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Faktor Pendukung Kesuksesan Museum Batik Pekalongan
Program P5 menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong lonjakan kunjungan, terutama dari siswa sekolah yang belajar membatik di museum. Selain itu, langkah proaktif Museum Batik dalam memanfaatkan media sosial, bekerja sama dengan influencer, lembaga pendidikan, komunitas seni, penulis buku, dan tokoh-tokoh batik, turut memberikan dampak besar.
Baca Juga:Nenek 79 Tahun Hilang di Kebun Teh Jolotigo, Pencarian Meluas Hingga Radius 3 KilometerDua Warga Batang Berjuang Melawan Kanker, Pj Bupati Lani Dwi Rejeki Beri Dukungan dan Bantuan
“Kolaborasi ini sangat membantu kami untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, kami tetap bisa menghadirkan program-program menarik yang mendorong minat kunjungan,” jelas Nurhayati.
Selain promosi, museum ini juga memperkaya koleksinya dengan menambah 15 item baru pada tahun ini. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih beragam bagi pengunjung dan menegaskan posisi Museum Batik Pekalongan sebagai pusat edukasi dan pelestarian batik di Indonesia.
Harapan dan Komitmen di Masa Depan
Nurhayati menambahkan, Museum Batik Pekalongan berkomitmen untuk terus menjadi pusat pelestarian budaya dan edukasi mengenai batik, sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia. Dengan kolaborasi yang semakin erat, ia optimis kunjungan ke museum akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap ke depan, museum ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran tentang warisan budaya batik. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin target tahun depan akan lebih tinggi,” pungkasnya.