“Alhamdulillah, tahun ini dibantu Unikal. Sehingga di Pringrejo IPAL-nya bertambah. DLH sangat berterima kasih melalui inisiatif program ini dibangun IPAL batik sehingga bisa meningkatkan kapasitas limbah produksi batik yang bisa diolah,”ucap SBS, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan menambahkan, berdasarkan pendataan tahun 2024 yang dilakukan Dinperinaker, terdapat 400-an IKM di Kelurahan Pringrejo. Dari jumlah tersebut, 109 di antaranya merupakan IKM batik. Pihaknya berharap, IPAL yang telah dibangun Tim Dana Padanan Unikal tersebut agar dimanfaatkan oleh para perajin batik di Kelurahan Pringrejo untuk mengolah limbah produksi batik yang dihasilkan.
“Kami berharap perajin batik bisa bersama-sama berkomitmen menggunakan IPAL komunal hasil program ini secara optimal,” harapnya.
Baca Juga:MTs Salafiyah Hidayatul Athfal Dinobatkan Sekolah Ramah Anak dengan Program UnggulanHAB Kemenag Kota Pekalongan Gelar Jalan Sehat dengan Hadiah Utama Umroh Gratis
Dengan adanya IPAL tersebut, lanjutnya, pelaku IKM batik di Kelurahan Pringrejo juga didorong mendapatkan sertifikat hijau.
“Limbah batik harus dikelola. Diawali dengan IPAL komunal yang sudah terbangun melalui Dana Padanan ini, harapannya bisa dipergunakan secara optimal untuk mendapat sertifikat hijau,”pungkasnya. (dur)