RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Program Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Batang menghadapi tantangan besar terkait keterbatasan anggaran. Dengan dana yang hanya cukup untuk tujuh bulan pertama, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang kini menantikan keputusan dari Bupati terpilih, Faiz Kurniawan, untuk memastikan keberlanjutan program ini hingga akhir 2025.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto, mengungkapkan bahwa alokasi anggaran UHC tahun 2025 hanya sebesar Rp32 miliar. Sementara itu, kebutuhan ideal untuk mendukung program ini selama satu tahun penuh mencapai Rp60 miliar.
“Dengan anggaran yang ada, program ini hanya dapat berjalan hingga tujuh bulan dengan cakupan peserta sebanyak 107.707 jiwa atau 98 persen dari jumlah penduduk. Untuk menutupi kekurangan, kami menunggu kebijakan dari bupati terpilih,” ujar Didiet, Sabtu, 7 Desember 2024.
Baca Juga:Jihan Setia Bela Terpilih Sebagai Ketua GP Ansor Kota Pekalongan 2024-2028Bupati Dico Tekankan Pentingnya Layanan Pendidikan Agama yang Berkeadilan di HAB 2025
Kebutuhan Anggaran Meningkat, Jumlah Peserta Bertambah
Didiet menjelaskan bahwa salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan anggaran adalah penyesuaian jumlah penduduk yang dilakukan BPJS Kesehatan setiap tahun.
“Sebagai perbandingan, anggaran UHC tahun 2024 sebesar Rp40 miliar masih mencukupi. Namun, untuk 2025, kami membutuhkan Rp60 miliar karena jumlah peserta bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk,” paparnya.
Saat ini, cakupan peserta UHC telah mencapai 98 persen, tetapi tingkat keaktifan peserta baru mencapai 75 persen, sesuai batas minimal yang diperbolehkan. Pada tahun 2025, target keaktifan peserta dinaikkan menjadi 80 persen, sehingga kebutuhan anggaran juga meningkat.
“Jika anggaran tambahan tidak tersedia, program ini hanya akan berjalan hingga pertengahan tahun. Kami belum menemukan solusi untuk lima bulan berikutnya,” ungkap Didiet.
Kontribusi Perusahaan Diharapkan Lebih Maksimal
Didiet menyebutkan bahwa salah satu solusi potensial untuk menutup kekurangan anggaran adalah kontribusi dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Batang. Namun, hingga kini kontribusi tersebut dinilai belum maksimal.
“Kami berharap perusahaan di daerah ini dapat turut berperan dalam mendukung keberlanjutan program UHC, mengingat manfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas,” katanya.
Program UHC sendiri bertujuan memberikan akses layanan kesehatan yang adil, bermutu, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Batang.
Baca Juga:DPRD Pekalongan Dorong Pemkot Maksimalkan APBD untuk Kesejahteraan MasyarakatOperasi Gabungan Ungkap Banyak Dump Truck Langgar Keamanan di Kendal
“Kami optimistis bupati terpilih akan berkomitmen untuk mendukung program ini, demi memastikan semua warga tetap mendapatkan layanan kesehatan yang memadai,” pungkas Didiet.