9 Sapi di Kendal Mati Terpapar PMK Sepanjang 2024, Dispertan Intensifkan Pencegahan

9 Sapi di Kendal Mati Terpapar PMK Sepanjang 2024, Dispertan Intensifkan Pencegahan
ACHMAD ZAENURI PENJELASAN - Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, saat menjelaskan upaya antisipasi penyebaran virus PMK yang dilakukan Dispertan Kendal, Rabu 8 Januari 2025.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman serius bagi peternakan sapi di Kabupaten Kendal. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 9 ekor sapi tercatat mati akibat terpapar PMK, yang tersebar di tujuh kecamatan.

Untuk menekan penyebaran penyakit ini, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal terus meningkatkan langkah antisipasi melalui pemeriksaan rutin dan pemberian vaksin kepada ternak.

Pemeriksaan dan Vaksinasi Rutin

Kepala Dispertan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, menjelaskan bahwa pihaknya secara berkala memantau kondisi kesehatan hewan ternak milik peternak dan pedagang.

Baca Juga:Peningkatan Donor Darah di Kota Pekalongan, PMI Targetkan 14 Ribu Kantong pada 2025Batik Tulis Batang di Ambang Kepunahan: Regenerasi dan Harga Jual Jadi Tantangan

“Kami melakukan pemeriksaan rutin dan pemberian vaksin PMK secara gratis kepada hewan ternak, baik milik peternak maupun pedagang. Ini merupakan upaya kami untuk mencegah penyebaran PMK di wilayah Kendal,” ujar Pandu pada Kamis (7/12/2024).

Selain vaksinasi, Dispertan juga melakukan edukasi kepada peternak agar memahami gejala dan cara mencegah PMK.

Wilayah Terpapar dan Koordinasi Lintas Instansi

Pandu menuturkan bahwa kasus sapi mati akibat PMK sepanjang tahun 2024 tersebar di tujuh kecamatan, yakni Pegandon, Gemuh, Kangkung, Ngampel, Pageruyung, dan Sukorejo. Untuk memperketat pengawasan, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan untuk memantau jalur transportasi ternak, serta Dinas Perdagangan untuk mengawasi pasar ternak.

“Kami juga mengimbau peternak agar tidak mendatangkan sapi dari luar daerah tanpa jaminan kesehatan. Hewan yang baru didatangkan harus melalui isolasi dan pengamatan untuk memastikan bebas dari PMK,” tambah Pandu.

Pentingnya Edukasi dan Pemantauan Ketat

Dispertan Kendal menekankan pentingnya kesadaran para peternak untuk melaporkan gejala PMK sejak dini. Pandu memastikan bahwa vaksin PMK disediakan secara gratis untuk mendukung upaya pencegahan.

“Jika ada sapi yang didatangkan dari luar Kendal, kami akan melakukan isolasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada gejala PMK. Ini langkah yang penting agar penyakit ini tidak menyebar lebih luas,” tegasnya.

Upaya ini diharapkan dapat menekan angka kematian hewan ternak akibat PMK, sekaligus menjaga kestabilan ekonomi peternakan di Kabupaten Kendal.

0 Komentar