Sementara itu, William Kwan, Direktur Institut Pluralisme Indonesia (IPI), menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak untuk pelestarian batik.
“Media, pemerintah, dan masyarakat harus bersinergi. Edukasi tentang seni batik kepada pelajar SMA, SMK, hingga SLB penting agar tradisi ini tetap hidup,” ujarnya.
Harapan Masa Depan Batik Tulis Batang
Batik Tulis Batang bukan hanya warisan budaya lokal, tetapi juga aset ekonomi yang berpotensi besar. Inovasi yang memadukan tradisi dengan kreasi modern menjadi kunci untuk menarik minat generasi muda.
Baca Juga:Wabah PMK di Kabupaten Pekalongan, Peternak Alami Kerugian BesarTragis, Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan di Saluran Air di Kendal Diduga Hasil Hubungan Gelap
“Batik harus menjadi bagian dari gaya hidup dan sumber penghidupan. Dengan pendekatan yang tepat, seni batik bisa kembali berkembang dan menjadi identitas kuat Kabupaten Batang,” pungkas William.
Batik Tulis Batang masih memiliki harapan untuk bangkit, asalkan semua pihak terus berkolaborasi dalam pelestarian dan inovasi seni batik ini.