RADARPEKALONGAN.ID – Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Erick Thohir bongkar alasan pemain Timnas Indonesia yang tidak dipanggil di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keputusan pelatih Timnas Indonesia untuk tidak memanggil beberapa pemain utama di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai sorotan tajam.
Hal tersebut memicu perdebatan di kalangan pecinta sepak bola tanah air. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, akhirnya buka suara mengenai alasan di balik keputusan ini.
Baca Juga:Magnet Patrick Kluivert Bisa Datangkan Pemain Keturunan Top ke Timnas Indonesia! Benarkah?Era Baru Timnas Indonesia di Bawah Patrick Kluivert, Peluang Kedua untuk Para Pemain Tersisih! Siapa Saja?
Dilansir RADARPEKALONGAN.ID dari kanal Youtube Talk Show tvOne RELOAD pada Sabtu (11/1), berikut ini adalah pembahasan mengenai Erick Thohir bongkar alasan pemain Timnas Indonesia yang tidak dipanggil di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menurut Erick, evaluasi menyeluruh selalu menjadi bagian penting dalam pembentukan tim.
Tidak hanya performa di lapangan, tetapi juga aspek non-teknis seperti chemistry antar pemain dan sikap profesional.
Erick Thohir menegaskan bahwa sepak bola adalah permainan tim yang membutuhkan sinergi.
Chemistry dan Ego Pemain Jadi Faktor Utama
Erick mengungkapkan bahwa beberapa pemain tidak dipanggil kembali ke Timnas karena alasan chemistry.
“Ada pemain yang mungkin memiliki sentral ego pribadi sehingga tidak bisa berbaur dengan tim,” ujarnya.
Chemistry adalah elemen penting yang tidak bisa diabaikan, terutama di level internasional.
Baca Juga:Harga 16 Juta! Motor Keren Buatan Indonesia Siap Mengaspal di Tahun 2025Erick Thohir Beri Kode Kuat, Timnas Indonesia Bakal Naturalisasi Pemain Lagi?
Pelatih Timnas, seperti halnya pelatih lain di grup neraka, menghadapi tekanan besar. Namun, Erick Thohir meminta suporter untuk tetap mendukung tim meski hasilnya belum memuaskan.
Ia menambahkan bahwa evaluasi tidak hanya berlaku untuk pelatih, tetapi juga untuk para pemain.
Dukungan Suporter adalah Kunci
Erick menyoroti pentingnya konsistensi dukungan dari suporter. Ketika Timnas menang, suporter memberikan pujian, tetapi saat kalah, kritik sering kali berlebihan.
“Kalian harus mendukung saat hasil kurang maksimal, bukan hanya saat menang,” kata Erick.
Ia juga mengingatkan bahwa kritik yang terlalu tajam, terutama di media sosial, bisa berdampak buruk pada mental pemain muda seperti Marselino Ferdinan.
Erick Thohir menegaskan, “Generasi emas ini perlu didukung dengan cara yang bijak. Jangan sampai mereka tertekan oleh komentar negatif.”
Marselino Ferdinan: Talenta Muda di Bawah Tekanan