RADARPEKALONGAN.ID, KOTA – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V, Didik Haryadi, melaksanakan jalan kaki dari Gedung DPR di Senayan, Jakarta, menuju ke Boyolali, Jawa Tengah, sejak 1 Januari 2025.
Jalan kaki sejauh 540 kilometer itu ia lakukan untuk menunaikan nazar pribadinya, setelah pria berusia 48 tahun tersebut terpilih sebagai anggota DPR RI hasil Pemilu 2024.
Setelah berjalan kaki selama 13 hari, Didik Haryadi, atau akrab disapa Didik Melon, akhirnya sampai di Kota Pekalongan, Senin (13/1/2025). Sesampainya di Kota Batik, ia menyempatkan diri singgah di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Pekalongan di Jalan Jawa No. 64, Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, tepat pukul 15.00 WIB.
Baca Juga:Faiz-Suyono Siap Rangkul Semua Pihak, Ajak Warga Batang Bersatu Pasca PilkadaPerpusda Pekalongan Catatkan Lonjakan Kunjungan Signifikan Berkat Gedung Baru
Begitu tiba di Kantor DPC, Didik, yang ditemani istri tercinta dan beberapa anggota timnya, disambut langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pekalongan Agung Satria Hermawan, anggota DPRD Kota Pekalongan dari Fraksi PDI Perjuangan H Masykur, dan beberapa kader setempat.
“Alhamdulillah di hari ke-13 sejak saya berangkat tanggal 1 Januari, hari ini sampai di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Pekalongan,” kata Didik.
Dia mengatakan jalan kaki tersebut dilakukannya karena menunaikan kewajiban dan nazar kepada diri pribadi dan Allah SWT. “Karena pada saat itu saya berucap kalau saya terpilih jadi anggota DPR RI periode 2024-2029, saya akan jalan kaki dari Gedung DPR RI di Senayan sampai ke Dapil saya di Kabupaten Boyolali,” ujar legislator dari Dapil Jateng V yang meliputi Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Surakarta.
“Hari ini saya ada waktu dan saya telah melaksanakan masa sidang 1 dan selesai reses, maka waktunya untuk saya melaksanakan nazar tersebut,” sambungnya.
Didik mengungkapkan, sebelum melaksanakan nazarnya itu, dirinya seminggu sebelumnya melakukan persiapan dengan latihan jalan kaki sejauh kurang lebih 10 km dari jam 6 sampai 11. “Saya memang selalu melakukan olahraga jalan kaki sehingga dalam melaksanakan nazar jalan kaki ini saya tidak ada beban,” katanya.
Dalam perjalanannya tersebut, Didik mengaku menemui beberapa kendala terutama berkaitan dengan kondisi cuaca dan kondisi jalan. Rute dari Jakarta ke Boyolali, melewati banyak kota besar yang mana kondisi jalan raya di kota-kota tersebut banyak yang tidak ramah pedestrian. Ia pun harus mencari jalan alternatif. Kendala lainnya misalnya saat cuaca hujan.