RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Rata-rata pagu Dana Desa (DD) yang akan diterima oleh setiap desa di Kabupaten Kendal pada tahun anggaran 2025 diperkirakan mencapai Rp 900 juta. Jumlah ini dikonfirmasi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kendal, Yanuar Fatoni, yang menyebutkan bahwa alokasi tersebut bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan desa selama satu tahun penuh.
“Besaran pagu DD ini hampir sama dengan tahun sebelumnya. Dengan 266 desa di Kendal, setiap desa diproyeksikan menerima rata-rata Rp 900 juta. Totalnya tinggal dikalikan dengan jumlah desa tersebut,” ujar Yanuar saat memberikan keterangan kepada media pada Selasa, 14 Januari 2025.
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2025
Menurut Yanuar, pagu DD tahun 2025 akan difokuskan pada tiga program utama, yaitu:
Baca Juga:Rangkaian HPN 2025, PWI Kota Pekalongan Gelar Medical Check-Up di MedilabPedagang di Pekalongan Ditangkap karena Cabuli Anak Tiri, Terancam 15 Tahun Penjara
- Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD, dengan alokasi minimal 10 persen dari total pagu.
- Ketahanan Pangan, dengan alokasi minimal 20 persen.
- Penanganan Stunting, yang tidak memiliki batasan alokasi tertentu.
- “Jika masih ada sisa dana, desa dapat menggunakannya untuk pembangunan infrastruktur atau program prioritas lain sesuai kebutuhan masyarakat,” jelas Yanuar.
Selain itu, ia mengingatkan pemerintah desa untuk memastikan alokasi anggaran operasional desa tidak melebihi 3 persen dari total pagu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan Ketat dengan Aplikasi Siskeudes
Untuk mencegah penyalahgunaan dana, Dispermasdes Kendal telah memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Keuangan Desa (Siskeudes). Sistem ini memungkinkan pemantauan alokasi dan penggunaan DD secara transparan dan akuntabel.
“Dengan Siskeudes, kami dapat langsung mendeteksi jika ada anggaran yang melebihi batas atau tidak sesuai peruntukan. Sistem akan memberikan peringatan dini, sehingga potensi penyalahgunaan bisa diminimalisir,” ungkap Yanuar.
Harapan untuk Pembangunan Desa
Yanuar menekankan bahwa penggunaan DD harus memberikan dampak positif dan nyata bagi masyarakat. Fokus pada program-program strategis seperti ketahanan pangan dan penanganan stunting diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan desa dan meningkatkan kualitas hidup warga Kabupaten Kendal.
“Kami berharap pemerintah desa memanfaatkan DD secara bijak, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan membantu percepatan pembangunan di seluruh desa,” tandasnya.