Polres dan Pemkot Pekalongan Ubah Lahan Tidur Jadi Ladang Jagung untuk Swasembada Pangan

Polres dan Pemkot Pekalongan Ubah Lahan Tidur Jadi Ladang Jagung untuk Swasembada Pangan
ISTIMEWA TANAMA - Polres Pekalongan Kota bersama Pemkot Pekalongan memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian jagung.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional, Polres Pekalongan Kota bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memanfaatkan lahan tidur seluas 11,3 hektar di Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat. Lahan yang sebelumnya tidak produktif kini ditanami jagung sebagai langkah optimalisasi ketahanan pangan.

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Prayudha Widiatmoko, bersama Wakapolres Kompol Pujiono, dan sejumlah pejabat Pemkot Pekalongan memulai simbolisasi penanaman jagung pada Senin (8/12/2024). Program ini bertujuan mengubah lahan tak terpakai menjadi produktif sekaligus mendukung upaya swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Jagung Sebagai Solusi Ketahanan Pangan dan Pakan Ternak

Menurut AKBP Prayudha, jagung dipilih karena multifungsi sebagai bahan pangan alternatif pengganti nasi dan pakan ternak.

Baca Juga:PWI Kota Pekalongan dan Dinkominfo Gelar Talkshow Tantangan Jurnalisme di Era DigitalJembatan Kali Kupang Ambles, Akses Warga Tiga Desa Terganggu

“Jagung ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan peternak lokal yang selama ini bergantung pada impor. Dengan masa tanam hingga panen sekitar tiga bulan, kami akan memantau pertumbuhan jagung ini setiap dua minggu,” ujarnya.

Sebagai langkah sinergi, pengelolaan lahan ini melibatkan kelompok tani di Kota Pekalongan. Nantinya, hasil panen akan dikelola dengan sistem bagi hasil untuk memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi model pemanfaatan lahan tidak produktif di wilayah lainnya,” tambah Prayudha.

Pemkot Pekalongan Dukung Pemanfaatan Lahan

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setda Kota Pekalongan, Muadi, menegaskan komitmen Pemkot dalam mendukung ketahanan pangan daerah.

“Jagung dipilih karena petani sudah banyak menanam padi. Dengan bergilir menanam jagung, petani memiliki variasi komoditas yang membantu peternak mendapatkan pakan ternak lokal yang terjangkau,” jelas Muadi.

Sementara itu, Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati, menyebutkan program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung arahan Presiden terkait swasembada pangan yang ditargetkan tercapai pada 2027.

“Harga gabah dan jagung kini meningkat, menjadikannya komoditas menguntungkan. Kami berharap petani di Pekalongan dapat memanfaatkan peluang ini,” kata Lili.

Baca Juga:Tragedi Longsor di Petungkriyono: 17 Orang Meninggal, 9 Hilang, dan Proses Evakuasi Masih BerlanjutUIN Gus Dur Sosialisasikan Pengisian PDSS untuk Sekolah di Pekalongan

Dukungan Program Replikasi di Kelurahan Lain

Pemkot Pekalongan berencana mereplikasi program serupa di kelurahan lain dengan memanfaatkan lahan aset daerah. Program ini tidak hanya fokus pada jagung, tetapi juga komoditas lain seperti sayuran dan hortikultura.

0 Komentar