RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) terus memperkuat komitmen dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot menuju Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama pada 2025.
Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Puji Winarti, mengungkapkan bahwa Pemkot telah melakukan berbagai inovasi pada tahun 2024, termasuk menjalin sinergi dengan Kementerian Agama untuk menciptakan rumah ibadah ramah anak.
“Kami juga mulai menerapkan program pondok pesantren ramah anak, meskipun saat ini baru menjangkau 4-5 pondok pesantren. Tahun 2025, kami akan memperluas cakupan program ini agar lebih banyak pondok pesantren dan rumah ibadah di Kota Pekalongan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” kata Puji, Minggu (7/12/2024).
Baca Juga:Korban Longsor di Petungkriyono Bertambah, Total 20 Orang MeninggalBPN Serahkan 125 Sertifikat Tanah untuk Aset Pemkot Pekalongan
Persiapan Menuju Verifikasi Kota Layak Anak
Puji menjelaskan bahwa tahun 2025 menjadi momen penting bagi Kota Pekalongan. Kota ini akan menerima kunjungan untuk verifikasi KLA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Tengah.
“Kami optimistis, melalui kolaborasi berbagai pihak, Kota Pekalongan dapat naik kategori dari Nindya menjadi Utama. Ini adalah cita-cita besar kami untuk menciptakan generasi muda yang lebih berkualitas,” ujar Puji.
Langkah strategis ini juga merupakan bagian dari visi Kota Pekalongan dalam menyediakan ruang inklusif yang mendukung anak-anak sebagai aset masa depan.
Sinergi dengan Komunitas Keagamaan dan Masyarakat
Pemkot Pekalongan juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai elemen, termasuk lembaga keagamaan, masyarakat, dan sektor lain, untuk memastikan keberlanjutan program ramah anak. Inovasi seperti rumah ibadah ramah anak dan pondok pesantren ramah anak dianggap mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung tumbuh kembang anak-anak.
“Melalui langkah-langkah ini, kami berharap Pekalongan dapat menjadi kota teladan nasional dalam membangun lingkungan ramah anak,” tambah Puji.
Program-program inovatif ini diharapkan mampu membawa dampak positif bagi anak-anak Kota Pekalongan, sekaligus mempercepat akselerasi menuju visi jangka panjang kota dalam melindungi hak anak.