RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Senin malam, 20 Januari 2025. Status ini berlaku selama 14 hari, mulai 21 Januari hingga 4 Februari 2025.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, mengonfirmasi bahwa hingga Rabu (22/1/2025), bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono telah menelan korban jiwa sebanyak 20 orang yang berhasil dievakuasi.
“Hingga kemarin siang, ada 20 korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi. Delapan orang masih dalam pencarian, dan 10 lainnya mengalami luka-luka. Dari korban luka-luka, tiga di antaranya sudah dirawat di RSUD Kajen,” jelas Yulian.
Baca Juga:BPN Serahkan 125 Sertifikat Tanah untuk Aset Pemkot PekalonganBanjir Bandang Batang Lumpuhkan Aktivitas Warga, Sisakan Material Lumpur dan Batu
11 Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor
Menurut Yulian, dampak bencana ini meluas hingga 11 kecamatan. Wilayah atas seperti Petungkriyono mengalami longsor parah, sementara wilayah bawah menghadapi banjir besar.
Di wilayah pesisir, jebolnya tanggul pengaman Sungai Sengkarang di Desa Pecakaran dan Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto, menjadi perhatian serius. “Jebolnya tanggul ini berpotensi membuat 11 desa di Kecamatan Wonokerto terendam banjir,” ungkapnya.
Akses Terputus, Jembatan Darurat Akan Dibangun
Bencana ini juga menyebabkan jembatan di Tembelan, Kasimpar, ambruk, sehingga akses menuju Petungkriyono dari arah bawah terputus. Untuk mengatasi hal ini, Pemkab Pekalongan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membangun jembatan darurat jenis bailey.
“Hari ini tim dari DPU Kabupaten Pekalongan dan Bina Marga Jateng sedang survei di lokasi jembatan yang putus. Besok, Kamis, pembangunan jembatan darurat ditargetkan bisa dimulai, dan dalam minggu ini sudah selesai,” ujar Yulian.
Jika jalur dari bawah tidak segera dibuka, warga dan tim penanggulangan harus memutar lewat Kabupaten Banjarnegara dengan waktu tempuh dua hingga tiga jam.
Penanganan Longsor dan Pencarian Korban Terus Dilakukan
Untuk membuka jalan utama yang tertutup longsor di Petungkriyono, Pemkab Pekalongan telah menurunkan dua unit alat berat. “Banyak titik longsor yang harus ditangani. Namun, berkat kerja sama TNI, Polri, relawan, dan warga, pemulihan berjalan lebih cepat,” ujar Yulian.
Pencarian korban longsor yang masih hilang akan terus dilakukan selama masa tanggap darurat. Pemkab Pekalongan juga memastikan semua kebutuhan warga terdampak terpenuhi, mulai dari posko kesehatan hingga distribusi logistik.