Gandeng 30 Organisasi Perempuan, Pemkot Pekalongan Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak

Gandeng 30 Organisasi Perempuan, Pemkot Pekalongan Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak
ISTIMEWA KERJA SAMA - DPMPPA akan menggandneg GOW untuk menyiapkan advokaso sosial khususnya perlindungan perempuan dan anak.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan menunjukkan komitmennya dalam memperkuat advokasi perlindungan perempuan dan anak dengan menggandeng Gabungan Organisasi Wanita (GOW). Langkah strategis ini dilakukan guna memperluas cakupan sosialisasi dan advokasi di tahun 2025.

“Insyaallah pada tahun 2025, kami akan bekerja sama dengan GOW yang menaungi 30 organisasi perempuan, seperti Muslimat, Aisyiyah, Persit, Bhayangkari, dan lainnya. Kami ingin sosialisasi dan advokasi perlindungan perempuan dan anak bisa dirasakan lebih luas dan mendalam,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Pekalongan, Puji Winarti, Kamis (23/1/2025).

Dalam kerja sama tersebut, DPMPPA akan memberikan dukungan berupa materi edukasi, seperti leaflet dan flyer, serta menyediakan narasumber dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi perempuan di bawah GOW. Puji berharap organisasi perempuan yang tergabung dapat menjadi penggerak dalam menyebarkan informasi ke masyarakat.

Baca Juga:Jembatan Tembelan Putus, Delapan Desa di Petungkriyono Terisolasi Akibat Banjir BandangAwal Tahun 2025, Bupati Kendal dan Pimpinan OPD Tanda Tangani Perjanjian Kerja untuk Percepatan Program Strate

“Dengan keterlibatan aktif organisasi-organisasi ini, kami optimistis jangkauan perlindungan perempuan dan anak akan lebih maksimal. Kesadaran masyarakat juga diharapkan meningkat,” tambahnya.

Melibatkan Berbagai Elemen Masyarakat

Selain menggandeng GOW, DPMPPA juga akan merangkul organisasi keagamaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), organisasi kemasyarakatan, dan media massa untuk memperkuat kampanye perlindungan perempuan dan anak.

“Kolaborasi ini penting agar kesadaran masyarakat terhadap isu perlindungan perempuan dan anak semakin tinggi. Kami juga mendorong masyarakat untuk berani melaporkan jika mengetahui adanya kekerasan atau pelanggaran hak,” jelas Puji.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif Pemkot Pekalongan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak. Dengan sinergi lintas sektor, diharapkan tercipta sistem perlindungan yang lebih kokoh dan terintegrasi di Kota Pekalongan.

0 Komentar