RADARPEKALONGAN.ID, PETUNGKRIYONO – Akses menuju Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, lumpuh total setelah Jembatan Tembelan atau dikenal juga sebagai Jembatan Jimat II di Desa Kayupuring putus akibat banjir bandang yang menghantam Sungai Welo pada Senin malam, 20 Januari 2025. Peristiwa ini mengakibatkan delapan desa di wilayah pegunungan terisolasi.
Putusnya jembatan ini membuat konektivitas dari ibu kota kabupaten di Kajen menuju Kecamatan Petungkriyono terputus sepenuhnya. “Saat ini, satu-satunya alternatif untuk menuju Kecamatan Petungkriyono adalah dengan memutar melalui jalur Banjarnegara,” ujar Kepala Desa Kayupuring, Cahyono, Kamis, 23 Januari 2025.
Akses Lumpuh Total, Jembatan Darurat Dibangun
Jembatan Tembelan, yang memiliki panjang sekitar 25 meter dan lebar 5 meter, merupakan jalur utama masyarakat menuju pusat Kecamatan Petungkriyono. Kerusakan ini berdampak langsung pada wilayah di atas jembatan, meliputi Dukuh Sitipis dan Dukuh Tembelan, serta delapan desa lainnya, yaitu Desa Kayupuring, Kasimpar, Yosorejo, Tlogopakis, Tlogohendro, Songgodadi, Simego, Gumelem, dan Curugmuncar.
Baca Juga:Awal Tahun 2025, Bupati Kendal dan Pimpinan OPD Tanda Tangani Perjanjian Kerja untuk Percepatan Program StratePekalongan Mantapkan Langkah Menuju Kota Layak Anak Kategori Utama
“Dengan putusnya jembatan ini, akses ke sebagian besar desa di Kecamatan Petungkriyono tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat,” jelas Cahyono. Sebagai langkah darurat, warga bergotong-royong membangun jembatan sementara dari bambu untuk memungkinkan penyeberangan pejalan kaki.
“Kami membuat jembatan darurat dari bambu agar warga tetap bisa menyeberangi sungai, meski hanya untuk pejalan kaki,” tambahnya.
Polisi dan Warga Bersihkan Jalur Longsor
Kapolsek Talun, Iptu Adhi Agung P, menyatakan bahwa hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin malam menjadi penyebab utama banjir bandang Sungai Welo. “Akses ke Petungkriyono terputus di Jembatan Tembelan di Desa Kayupuring, dan masyarakat tidak dapat melanjutkan perjalanan ke desa-desa di atasnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya bersama masyarakat telah membersihkan longsoran kecil yang terjadi di jalur Kroyakan – Sokokembang. “Sekarang jalur dari Kroyakan ke Sokokembang sudah dapat dilalui kendaraan, tapi perjalanan hanya sampai di jembatan yang putus,” jelasnya.
Sebagai langkah sementara, Polsek Talun bersama warga juga membantu pembuatan jembatan darurat bambu di Sungai Welo untuk memungkinkan mobilitas terbatas antara wilayah atas dan bawah. “Warga yang ingin menuju Petungkriyono harus mengambil jalur memutar lewat Kajen – Paninggaran – Banjarnegara,” tambah Adhi.