RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Unit Pengolahan Ikan (UPI) Bernilai Tambah di Kota Pekalongan, yang menghasilkan produk inovatif berupa Hidrolisat Protein Ikan (HPI), siap diresmikan pada 31 Januari 2025. UPI ini dirancang untuk mendukung hilirisasi hasil perikanan dan meningkatkan nilai tambah ikan kecil menjadi berbagai produk berkualitas tinggi.
Sebagai persiapan menjelang peresmian, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Doni Ismanto Darwin, bersama Direktur Pengolahan dan Bina Mutu KKP, Widya Rusyanto, Kepala PPN Pekalongan, Kartono, serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo, melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (23/1/2025).
Dukung Hilirisasi dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
Kepala DKP Kota Pekalongan, Sugiyo, mengungkapkan bahwa seluruh persiapan untuk operasional UPI telah rampung. “Kami berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan atas fasilitasi pembangunan UPI di Kota Pekalongan. Pemerintah daerah menyediakan lahan, mempersiapkan bahan baku dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), serta membentuk tim pengolah dari masyarakat lokal,” jelas Sugiyo.
Baca Juga:Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Disepakati 6 Februari 2025, Faiz Kurniawan dan KPU Batang Tunggu AturJembatan Tembelan Putus, Delapan Desa di Petungkriyono Terisolasi Akibat Banjir Bandang
Ia menambahkan bahwa UPI ini akan membuka peluang kerja dan meningkatkan nilai ekonomi ikan kecil yang selama ini kurang bernilai.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin, menegaskan bahwa fasilitas ini merupakan contoh nyata hilirisasi hasil perikanan. “UPI ini memanfaatkan ikan kecil menjadi produk Hidrolisat Protein Ikan (HPI), yang dapat diolah menjadi susu ikan, tepung protein, bumbu masakan, hingga mie ikan. Fasilitas ini memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekaligus memperkuat daya saing produk perikanan,” ujarnya.
Produksi HPI dengan Teknologi Modern
Direktur Pengolahan dan Bina Mutu KKP, Widya Rusyanto, menjelaskan bahwa proses produksi HPI menggunakan fermentasi dan hidrolisis enzimatis untuk menghasilkan protein berkualitas tinggi.
“Target awal produksi adalah 2 ton HPI per bulan. Saat ini masih dilakukan uji coba untuk memastikan kandungan protein optimal. Selain itu, UPI ini dilengkapi dengan workshop pelatihan masyarakat agar mereka dapat mengolah produk turunan HPI,” ungkap Widya.
Proses perizinan seperti Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dan izin edar dari BPOM juga sedang disiapkan untuk memastikan keamanan dan kualitas produk yang dihasilkan.