RADARPEKALONGAN.ID, PETUNGKRIYONO — Pasca bencana tanah longsor yang melanda kawasan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, akses jalan menuju sejumlah pedukuhan terputus akibat longsoran dan jembatan yang rusak. Hingga kini, tujuh dukuh masih terisolir.
Beberapa ruas jalan yang terputus di antaranya jalur dari Dukuh Mudal di Desa Yosorejo menuju Dukuh Dranan. Warga setempat terpaksa berjalan kaki melalui jalan darurat dengan medan ekstrem selama sekitar satu jam untuk mencapai pusat kecamatan.
“Jalan di bawah Puskesmas Petungkriyono ke arah Dranan hilang tergerus longsor. Alhamdulillah alat berat sudah didatangkan untuk membuka jalan,” ujar Fajril Saputra (35), warga Dukuh Dranan, Rabu (29/1/2025).
Baca Juga:Operasi Pencarian Longsor Petungkriyono Ditutup, 25 Korban Meninggal DitemukanKisah Dramatis Proses Evakuasi Korban Longsor di Kendal: “Tebing Tiba-Tiba Runtuh”
Fajril berharap perbaikan jalan dapat segera dilakukan agar akses masyarakat kembali normal. Sementara ini, warga membuat jalan darurat dengan menata tanah dan karung untuk membentuk undakan di tebing.
Ibu Hamil dan Orang Sakit Terpaksa Jalan Kaki
Woto (57), warga Dukuh Dranan, menjelaskan bahwa longsor telah memutus akses ke Dranan, Sipetung, Totogan, Karanggondang, Sawangan, dan Wonodadi.
“Ibu hamil dan orang sakit harus berjalan kaki selama satu jam lebih melalui jalan setapak menuju Puskesmas Petungkriyono,” kata Woto.
Rustia, warga lainnya, menyebut medan jalan alternatif tersebut sangat curam dan berbahaya, terutama saat hujan yang membuat jalur semakin berlumpur dan licin.
Jalur Darurat Dibuka dengan Gotong Royong
Di Dukuh Songgodadi, warga bersama relawan dan aparat berhasil membuka jalur darurat pada ruas Yosorejo-Curugmuncar dan Curugmuncar-Songgodadi.
“Jembatan darurat di wilayah Gedong sudah selesai dua hari lalu berkat kerja keras masyarakat dan relawan,” kata Daslam, warga Desa Songgodadi.
Namun, akses menuju Dranan, Totogan, Karanggondang, hingga Sawangan dan Wanadadi masih lumpuh total. Menurut Daslam, tiga alat berat telah dikerahkan untuk membuka jalur tersebut, tetapi kerusakan yang parah membuatnya belum bisa dilalui kendaraan.
“Sekarang hanya bisa jalan kaki, itu pun susah,” tambahnya.
Baca Juga:Pabrik Tepung Ikan Bernilai Tambah di Kota Pekalongan Siap Diresmikan Akhir JanuariPemerintah Segera Bangun Jembatan Bailey untuk Pulihkan Akses ke Petungkriyono
Jalur utama Doro-Petungkriyono juga masih terputus di Desa Kayupuring karena rusaknya Jembatan Tembelan. Meski akses keluar Desa Kasimpar sudah terbuka melalui Banjarnegara, jalur menuju Kecamatan Petungkriyono belum bisa dilewati.