PEKALONGAN – Banjir yang melanda di beberapa kelurahan karena hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan sejak Rabu malam, 29 Januari 2025 hingga Kamis, 30 Januari 2025, mendorong Walikota Pekalongan, H.A Afzan Arslan Djunaid, SE. MM beserta Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya meninjau langsung kondisi kesehatan pengungsi banjir yang ada di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Kamis malam (30/1/2025).
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan melaporkan bahwa tingginya curah hujan dan meluapnya Sungai Bremi di sisi barat kota menjadi penyebab utama genangan yang melanda permukiman warga, terutama di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.
Hal ini menyebabkan ratusan warga yang rumahnya terendam banjir, terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman yakni ke titik pengungsian yang disiapkan oleh Pemkot Pekalongan yakni di Aula Kecamatan Pekalongan Barat (169 jiwa), Mushola Al-Munir Kampung Baru Tirto (30 jiwa), Masjid Al-Ikhlas RW 7 Kelurahan Pasirkratonkramat (56 jiwa), Panti Asuhan Arrabithoh Klego (90 jiwa), SD Negeri 01 Klego (5 jiwa), SD Negeri 04 Klego (12 jiwa).
Baca Juga:Banjir di Sidomulyo RW 07 Pekalongan Barat, Air Capai Lutut Orang DewasaAssalaam Boarding School Pekalongan dan Sahabat Al Ummah Bantu Korban Bencana Alam
Dalam tinjauannya tersebut, Walikota Pekalongan menginstruksikan bahwa, jika ada pengungsi yang kondisinya tidak memungkinkan kesehatannya maka bisa segera dibawa ke layanan kesehatan maupun layanan publik lain sesuai kebutuhan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pasalnya, saat meninjau di Lokasi Pengungsian yang afa di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, ada 2 anak bayi berusia 40 hari dan 60 hari (2 bulan) ikut mengungsi dan kondisinya menangis terus-menerus. Hal ini lantaran kemungkinan lokasi pengungsian yang dipadati banyak orang, sehingga membuat udara kurang sehat bagi bayi, lansia maupun kalangan masyarakat dengan kondisi kesehatan tertentu.
“Kami sudah telepon dengan Kepala Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Camat, Danramil agar membawa 2 anak bayi tersebut dirujuk ke Puskesmas Sokorejo. Disini juga ada lansia yang kondisinya sudah agak pikun dan tinggal sendiri di rumahnya. Kami sudah koordinasikan ke Kepala Dinsos-P2KB untuk membawanya sementara ke rumah singgah Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat (RPSBM) Kuripan. Sebab, rumah beliau tidak memungkinkan dan tidak ada yang mengurusi,” ucapnya.