6 Pedukuhan di Petungkriyono Masih Terisolir Akibat Bencana, Warga Butuh Bantuan Mendesak

6 Pedukuhan di Petungkriyono Masih Terisolir Akibat Bencana, Warga Butuh Bantuan Mendesak
HADI WALUYO JALAN DARURAT - Aparat gabungan TNI dan Polri bersama warga buat jalan darurat untuk akses jalur Mudal - Dranan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PETUNGKRIYONO, KABUPATEN PEKALONGAN — Enam pedukuhan di tiga desa Kecamatan Petungkriyono masih terisolir meski status tanggap darurat bencana telah dicabut. Hingga Selasa (4/2/2025), akses menuju kawasan tersebut belum dapat dilalui akibat putusnya jalan utama dari arah Mudal menuju Dukuh Dranan.

Woto (60), warga Dukuh Dranan, Desa Yosorejo, mengungkapkan keenam pedukuhan yang masih terisolir adalah Dukuh Dranan di Desa Yosorejo, serta Dukuh Sipetung, Totogan, Karanggondang, dan Sawangan di Desa Tlogopakis, serta Dukuh Wonodadi di Desa Songgowedi.

“Enam kampung ini masih masuk zona merah. Akses jalannya belum bisa dilalui,” kata Woto.

Baca Juga:Stok Gas Elpiji 3 Kg di Pekalongan Aman, Pemkab Imbau Warga Tak Panic BuyingEvaluasi Sistem Zonasi PPDB: Solusi Perbaikan Tanpa Menghapus Kebijakan

Medan Ekstrem dan Kesulitan Warga

Untuk beraktivitas, warga harus berjalan kaki melintasi medan ekstrem. Dari Dukuh Dranan ke pusat Kecamatan Petungkriyono di Dukuh Mudal, diperlukan waktu sekitar satu jam perjalanan. Sementara bagi warga Dukuh Wonodadi dan Sawangan, perjalanan bisa memakan waktu hingga tiga sampai empat jam.

“Kalau yang jauh seperti Wonodadi dan Sawangan, butuh waktu tiga sampai empat jam berjalan kaki sampai Mudal,” tambah Woto.

Ia menyebutkan, bantuan sembako dari para donatur terus berdatangan, namun stok tersebut terbatas dan tidak bisa diandalkan dalam jangka panjang.

“Meski ada bantuan, tetap saja stoknya terbatas. Bakul sayur belum bisa masuk ke sini, stok bahan makanan di rumah semakin menipis,” tuturnya.

Woto menambahkan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah bahan pangan, bumbu dapur, perlengkapan mandi seperti sabun dan pasta gigi, serta pipa air untuk memperbaiki jaringan air bersih yang rusak.

“Jaringan air bersih rusak total, kami buat jalur darurat dari sumber yang ada. Yang penting cukup buat mandi dan masak dulu,” jelasnya.

TNI-Polri dan Pembuatan Jalan Darurat

Personel gabungan dari TNI dan Polri turut membantu pemulihan pasca-bencana dengan menggelar bakti sosial pada Senin (3/2/2025). Kapolsek Petungkriyono Iptu Eko Widiyanto mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak di Dukuh Tembelan, Desa Kayupuring.

Baca Juga:Polsek Weleri Intensifkan Patroli Malam untuk Cegah Kriminalitas di KendalMuseum Batik Pekalongan Hadirkan Transformasi Inklusif, Terbuka untuk Semua Kalangan

“Kami juga membuat jalan darurat yang menghubungkan Dukuh Mudal ke Dukuh Dranan agar aktivitas warga bisa kembali berjalan,” kata Iptu Eko.

0 Komentar