Museum Batik Pekalongan Hidupkan Kembali Program Latar Museum, Wadah Ekspresi Seni untuk Semua

Museum Batik Pekalongan Hidupkan Kembali Program Latar Museum, Wadah Ekspresi Seni untuk Semua
ISTIMEWA LATAR MUSEUM - Kegiatan Latar Museum yang akan digelar selama delapan kali di Museum Batik Pekalongan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Museum Batik Pekalongan kembali menggulirkan program “Latar Museum” sebagai ruang terbuka untuk mengekspresikan seni dan kreativitas masyarakat. Program yang telah menjadi salah satu agenda budaya tahunan ini dijadwalkan berlangsung delapan kali sepanjang tahun 2025, dengan konsep yang inklusif bagi siapa saja.

Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, menjelaskan bahwa program ini sempat tertunda karena kondisi cuaca yang belum stabil di awal tahun.

“Program Latar Museum dilakukan di area luar ruangan. Karena itu, kami perlu memastikan cuaca mendukung agar pelaksanaannya aman dan nyaman untuk peserta maupun penonton,” kata Nurhayati, Senin (5/2/2025).

Baca Juga:HPN 2025 di Kota Pekalongan Berlangsung Sederhana, PWI Fokus Refleksi dan Bantuan SosialDua Pengendara Motor di Batang Tertimpa Pohon Tumbang, Alami Patah Tulang

Museum Batik sebagai Pusat Dinamis Kegiatan Budaya

Nurhayati menekankan, Museum Batik Pekalongan tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelestarian warisan budaya, tetapi juga sebagai pusat kegiatan seni yang aktif dan dinamis.

“Kami ingin museum menjadi ruang hidup bagi masyarakat untuk berkarya. Melalui program Latar Museum, kami memberikan wadah bagi semua kalangan untuk mengekspresikan seni dalam berbagai bentuk,” tuturnya.

Program ini terbuka untuk berbagai bentuk seni, seperti menyanyi, membaca puisi, monolog, hingga pertunjukan seni lainnya. Nurhayati menegaskan, siapa pun yang ingin menunjukkan bakat dan kreativitasnya dipersilakan untuk ikut serta.

“Kami ingin memberikan kesempatan kepada siapa saja, tanpa batasan. Ini adalah panggung untuk semua,” tambahnya.

Mendorong Ekosistem Seni dan Budaya yang Aktif

Sebagai salah satu agenda budaya yang dinanti masyarakat Pekalongan, “Latar Museum” diharapkan mampu menghidupkan kembali gairah seni dan budaya di kota ini. Nurhayati juga memastikan Museum Batik Pekalongan akan terus menghadirkan program kreatif yang mendorong interaksi masyarakat dengan seni dan budaya.

“Dengan program seperti ini, kami berharap ekosistem seni di Pekalongan semakin tumbuh dan berkembang. Kami juga mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan seni dan budaya melalui kegiatan-kegiatan yang kami selenggarakan,” jelasnya.

Museum Batik Pekalongan terus berkomitmen untuk menjadi pusat kegiatan budaya yang inklusif dan memberdayakan semua lapisan masyarakat.

0 Komentar