RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN — Pemerintah Kota Pekalongan terus mempersiapkan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sembari menunggu instruksi resmi dari Pemerintah Pusat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, mengungkapkan bahwa program ini masih dalam tahap simulasi dan uji coba di lapangan.
“Kota Pekalongan belum menjadi lokus pelaksanaan Program MBG. Namun, persiapan terus kami lakukan bersama para koordinator pelaksana dari jajaran Kodim 0710/Pekalongan,” kata Slamet, Selasa (5/2/2025).
Persiapan Logistik dan Dapur Umum
Slamet menjelaskan bahwa pihaknya telah memfokuskan perhatian pada kesiapan penyedia jasa katering yang akan mendukung ribuan paket makanan dan minuman setiap hari. Pihaknya juga mempersiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan 3.000 anak yang menjadi sasaran program MBG.
Baca Juga:Dua Pengendara Motor di Batang Tertimpa Pohon Tumbang, Alami Patah TulangJelang Ramadan, Jembatan Bailey di Tembelan Pekalongan Ditargetkan Rampung
“Yang penting adalah pemenuhan standar gizi serta higiene dan sanitasi, mulai dari tempat, proses pengolahan, hingga distribusi makanan. Semua tahapan ini harus memenuhi syarat agar makanan yang diberikan aman, sehat, dan bergizi,” ujarnya.
Slamet menekankan pentingnya jarak distribusi makanan yang tidak terlalu jauh dari dapur umum ke sekolah-sekolah. “Kalau distribusi terlalu jauh, ada risiko makanan terkontaminasi selama perjalanan. Ini yang harus diantisipasi,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti perlunya pelatihan bagi tenaga yang terlibat dalam produksi makanan untuk memastikan pengolahan dilakukan secara higienis dan aman.
Kualitas Gizi dan Rasa Jadi Fokus
Slamet menjelaskan bahwa selain aspek higienitas, makanan yang disajikan harus memenuhi standar gizi yang diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang anak.
“Kualitas rasa juga sangat penting agar anak-anak suka dengan makanan yang disajikan,” tuturnya.
Ia berharap program MBG ini dapat menjadi langkah konkret dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak generasi emas Indonesia pada 2045.
“Kami berharap semua sasaran program mendapatkan makanan bergizi dan aman. Dengan tercukupinya kebutuhan gizi, anak-anak akan tumbuh lebih sehat dan cerdas, seperti yang diharapkan Presiden,” pungkas Slamet.