RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah dari Dapil 13, Mohammad Saleh, mendesak pemerintah pusat dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan perbaikan jalan berlubang di Jalur Pantura. Menurutnya, kondisi jalan nasional yang rusak telah merugikan para pengguna jalan dan perlu segera mendapatkan perhatian serius.
Saleh mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait kerusakan jalan di Pantura. Ia memastikan bahwa aspirasi tersebut sudah diteruskan kepada pihak terkait agar segera ditindaklanjuti.
“Keluhan masyarakat soal jalan nasional yang berlubang sudah banyak kami terima. Surat permintaan perbaikan sudah kami sampaikan ke Kementerian PU dan Pemprov Jateng. Jika kerusakan ini merupakan kewenangan Pemprov, maka akan kami teruskan ke Bina Marga. Namun, jika merupakan jalan nasional, maka akan kami serahkan ke Komisi V DPR RI dan Kementerian PU,” ujar Saleh, Senin (12/2/2025).
Baca Juga:Kemenag Kendal Gelar Verval Sertifikasi dan NRG untuk 56 Guru PAI, Pastikan Data ValidPemkot Pekalongan Revitalisasi Tambak, Produksi Ikan Nila Siap Melonjak
Dampak Anggaran dan Kendaraan Overload
Saleh menjelaskan bahwa anggaran Kementerian PU mengalami pengurangan, sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Namun, ia memastikan bahwa anggaran pemeliharaan jalan nasional masih tersedia dan seharusnya bisa dialokasikan untuk perbaikan Pantura.
“Sesuai tugas dan kewenangan, jalan nasional di Pantura memang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat atau Kementerian PU. Kami berharap perbaikannya bisa segera direalisasikan,” tambahnya.
Terkait penyebab utama kerusakan jalan, ia menyoroti kendaraan over dimensi dan over load (ODOL) yang masih sering melintasi jalur Pantura. Padahal, pemerintah telah menyediakan jalan tol sebagai jalur alternatif bagi kendaraan berat.
Namun, menurut Saleh, masih banyak sopir truk yang lebih memilih melewati jalur Pantura dibandingkan tol. Hal ini diduga karena keterbatasan biaya operasional yang membuat mereka enggan membayar tarif tol.
“Banyak sopir truk yang seharusnya lewat tol, tapi karena biaya masuk tol cukup besar, mereka memilih jalur Pantura. Dengan kondisi jalan yang sudah kurang baik, kendaraan overload ini semakin memperparah kerusakan jalan,” jelasnya.
Koordinasi dengan Pemprov untuk Ruas Jalan Provinsi
Selain menyoroti perbaikan jalan nasional, Saleh juga menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait perbaikan ruas jalan provinsi. Ia berharap langkah ini bisa segera terealisasi demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.